kumpulan cerita sedih banget
Klik kata "kumpulan cerita sedih banget" di atas untuk membuka....
Percakapan Allah dengan Bayi
bayi
: "para malaikat di sini mengatakan, bahwa besok engkau akan mengirimku
ke dunia, tetapi....bagaimana cara saya hidup di sana,saya begitu kecil
dan lemah"
TUHAN : "aku telah memilih satu malaikat untukmu..ia akan menjaga dan mengasihimu"
bayi : "tapi di surga apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa ini cukup bagi saya untuk bahagia"
TUHAN : "malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan lebih berbahagia"
bayi : "dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadamu?"
TUHAN : "malaikatmu akan mengajarkan..bagaimana cara kamu berdoa"
bayi : "saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat,siapa yang akan melindungi saya"?
TUHAN : "malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun"
bayi : "tapi saya akan bersedih karena tidak melihat engkau lagi"
TUHAN : "malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaku, walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu"
saat itu surga begitu tenangnya...sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya
bayi : "TUHAN..........jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberitahuku, siapa nama malaikat di rumahku nanti"?
TUHAN : "kamu dapat memanggil nama malaikatmu itu...... I B U ..."
kenanglah ibu yang menyayangimu.. Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi... Ingatkah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu..Ingatkah engkau..ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu? Dan ingatkan engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit...Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan..Kembalilah...mohon maaf...pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu..Jangan biarkan kau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang,ketika ibu telah tiada...Tak ada lagi di depan pintu yang menyambut kita...,tak ada lagi senyuman indah...tanda bahagia.. Yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya..yang ada hanyalah baju yang digantung di lemarinya.. Tak ada lagi..dan tak akan ada lagi.. Yang akan meneteskan air mata mendo'akanmu disetiap hembusan nafasnya.. Pulang..dan kembalilah segera...peluklah ibu yang selalu menyayangimu..
Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya..
TUHAN : "aku telah memilih satu malaikat untukmu..ia akan menjaga dan mengasihimu"
bayi : "tapi di surga apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa ini cukup bagi saya untuk bahagia"
TUHAN : "malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan lebih berbahagia"
bayi : "dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadamu?"
TUHAN : "malaikatmu akan mengajarkan..bagaimana cara kamu berdoa"
bayi : "saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat,siapa yang akan melindungi saya"?
TUHAN : "malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun"
bayi : "tapi saya akan bersedih karena tidak melihat engkau lagi"
TUHAN : "malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaku, walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu"
saat itu surga begitu tenangnya...sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya
bayi : "TUHAN..........jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberitahuku, siapa nama malaikat di rumahku nanti"?
TUHAN : "kamu dapat memanggil nama malaikatmu itu...... I B U ..."
kenanglah ibu yang menyayangimu.. Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi... Ingatkah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu..Ingatkah engkau..ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu? Dan ingatkan engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit...Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan..Kembalilah...mohon maaf...pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu..Jangan biarkan kau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang,ketika ibu telah tiada...Tak ada lagi di depan pintu yang menyambut kita...,tak ada lagi senyuman indah...tanda bahagia.. Yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya..yang ada hanyalah baju yang digantung di lemarinya.. Tak ada lagi..dan tak akan ada lagi.. Yang akan meneteskan air mata mendo'akanmu disetiap hembusan nafasnya.. Pulang..dan kembalilah segera...peluklah ibu yang selalu menyayangimu..
Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya..
Cinta Antara Aku Kau dan Dia
semenjak aku belum mengenal ihsan teman baik Ardi . Kebetulan aku, Ardi dan Ihsan memang satu kampus .
Pagi itu Ardi seperti biasa menjemputku .
"Say, lama ya nunggunya . " Ardi turun dari mobil'y dan membukakan pintu mobil untuk ku .
"Ya, sudah biasa ." Jawab ku cuek, sambil segera duduk .
Setibanya di kampus Ihsan sudah ada di parkiran , dia duduk di motor Ninja nya.
"Wah Ihsan sungguh keren." Pikirku, akupun terkagum-kagum melihatnya.
Aku dan Ardi pun turun dari mobil, dan mengampiri Ihsan .
"Hey, sob lagi ngapain pagi-pagi bengong aja sendiri lo,, pasti lagi nyari mangsa Lo yaa, ." Tegur pacarku Ardi.
"Gila aja lo, gue kan lagi nunggu lo. Kan gue blum ngerjain tugas dari Pak johar, jadi gue nunggu lo, buat nyontek, lama bener sih Lo." Jelas Ihsan, sambil turun dari motornya .
"Yaeelah, ternyata itu toh , nih." Ardi memberikan buku catatan nya pada Ihsan.
"Yu akh , kita tinggal dulu ya." Papar Andri sambil menggandengku.
"San , duluan ya." senyum ku padanya . Dan OMG ihsan pun membalas senyumanku .
------------
Sebulan aku merasakan perasaan yang lain pada Ardi , aku sudah tak mencintainya , dulu aku sangat mencintainya. Tapi sekarang rasa itu tlah tiada, dan tlah pudar. Rasa itu sekarang tergantikan oleh Ihsan, ingin rasanya aku mengungkapkan perasaan ku pada Ihsan, tapi rasa bersalah ku slalu timbul, karena aku tau karna Ihsan sahabat baik Ardi . Tapi aku tak bisa menyimpan rasa ini lama-lama , karna semakin lama, semakin sakit hati ini memendam rasa.
Sore itu sepulang kuliah aku berniat mengutarakan perasaan ku pada Ihsan , aku mengirimnya sms untuk menemui ku di kape, dimana kita slalu kumpul .
Saatnya tiba , aku sungguh tak tau apa yang harus ku perbuat, tapi ku coba ungkapkan semuanya.
Aaku melihat Ihsan sudah duduk di bangku paling pojok, tempat biasa kita duduk, aku mendekatinya, dengan perasaan yang berbeda tak seperti biasanya , yaa karna biasanya aku menemuinya dengan Ardi, tapi kini hanya aku dan Dia .
"Ekh ada apa nih Lis, ajak aku kesini , mau traktir aku ya !" Candanya .
"Iii.yaaaa, sekaligus ada yang mau aku omongin ." Jawab ku terbata-bata.
"Biasa aja kali, ngomong nya jangan grogi gitu , biasa ngomong sama orang cakep sih ." Candanya lagi.
"Beneran ii, aku serius ." Bentak ku .
"Yee, elah gitu aja marah, jelek loh kalo marah , ."
"Biarin." Jawabku kecut .
"Yaa , udah aku minta maaf , ngomong-ngomong apa yang mau kamu omongin ? Jadi penasaran nih." Tanya nya.
"San, tapi kamu jangan marah ya, kamu jangan berpikir macam-macam. Padaku ." Tatapku padanya.
"Iya aku gak akan marah, " Ihsan mulai serius mendengarkan ku.
"San aku sebenernya malu, sungguh malu aku tak tau harus ngomong apa, aku tau kamu temen baiknya Ardi , tapi aku tak bisa membohongi perasaanku. Kalao aku suka kamu." Aku menundukan kepala .
Suasana hening sejenak, seketika Ihsan menggenggam tangan ku , aku kaget dan aku langsung menatapnya.
"Lis, apa yang kamu katakan itu benar ? " Ihsan kembali menatapku tajam .
"Bener san, aku tak bisa membohongi perasaan ku Lagi ." Jawab ku .
"Aku juga cinta kamu Lis , " Ihsan mendekatiku dan duduk di sebelahku sambil merangkulku.
"Benarkah itu ? "
"Iya" jawabnya.
Aku pun bahagia sekali aku merebahkan kepalaku di pundaknya,, ------------
Aku pun merahasiakan hubangan ku bersama ilham dari Ardi. Seringkali aku memarahinya jika terlambat menjemputku , atau pun melakukan kesalahan yang memang itu kesalahan sepele , aku slalu membesar-besarkan nya.
Tapi dy begitu sabar, sering kali dy perhatian padaku, tak pernah aku melihatnya begitu marah padaku .
Satu bulan pun berlalu,
Aku menjalani hubungan bersama Ihsan, dan aku pun semakin menjadi-jadi pada Adri, sering kali aku meminta putus darinya, tapi dy slalu memohon-mohon untuk tidak memutuskan nya, apa boleh buat aku pun tak memutuskan nya, sekarang dy sudah seperti supir pribadiku saja .
Tapi Ihsan jauh lebih beda dari Adri, ihsan slalu memarahiku tanpa sebab, sering kali aku melihat handphon nya. Dan banyak sekali sms yang masuk dari wanita lain, jika di tnyai soal itu Ihsan pasti memarahiku. Aku hanya diam karna aku cinta Dia.
Sudah 1 minggu aku tak melihat ardi , dy juga udah tak lagi menjemputku. Nombernya pun aku hubungi tdk aktiv. Di kampuspun aku tak pernah melihatnya, aku pikir dy menyerah dengan semua yang tlah aku lakukan padnya.
Tapi setelah 2 minggu tak ada kabar darinya, aku sungguh merindukan nya. Tak ada Ardi yang memanjakan ku, tak Ada lagi yang slalu menjemputku . Sungguh hampa hati ini .
Siang itu , aku bergegas pulang setelah mata pelajaran kuliah ku selesai. Saat aku melewati parkiran aku Melihat Ihsan membonceng seorang perempuan .
"Ihsan ." Aku berteriak mendekatinya.
"Siapa dia Ay," tnya cewe itu .
"Eh Lis, oh ya say, kenalin dia Lisa pacar teman ku Ardi ." Teganya.
"Owh Ardi temen sekelas kamu itu yaa, Aku Indah pacarnya Ihsan ." Cewe itu mengulurkan tangan nya.
"Lisa." Jawabku .
"Lis kita pergi duluan ya." Jelas Ihsan sambil pergi dari hadapanku , dy benar-benar keterlaluan. Dy tak menganggap aku sebagai pacarnya.
Sakit sungguh sakit hati ini , ingin aku berteriak sekeras mungkin, ternyata aku salah memilih cinta .
Hari itupun juga aku mengingat Ardi , aku berlari dan menyetop tax-xi ,aku pergi ke rumah Ardi .
Sesampainya dirumah ardi aku melihat mobil nya ada di garasi rumah nya.
"Ardi pasti ada di rumah, " pikirku .
Akupun memencet bell rumah Ardi , dan aku tau jelas yang membuka pintu nya, mbo surti, pembantu di rumah Ardi .
"Bi , Ardi nya ada kan ." Tanyaku .
"Anu non, anu.. Mas Ardi gk ada ." Jawab mbo Surti terbata-bata.
"Kemana Bi ? " Heran ku.
"Sebentar yaa." Mbo surti pergi kedalam rumah dan kembali dengan membawa sebuah surat .
"Non, mas Ardi cuman nitip surat ini buat Non, ." Jelas mbo surti .
"Emang ardinya kemana sih bi ?." Panik ku .
"Udah baca aja, nanti non juga tau ."
"Ya,bi aku pergi dulu ya bi, sampaikan pada Ardi kalau aku kesini ."
"Ya Non, nanti bibi sampaikan."
Akupun pergi meninggalkan rumah ardi dan menuju kape . Sesampai nya aku pun duduk dan langsung membuka surt dari Ardi ,
Dear Lisa ku yang manis dan Manja .
Lis, maafkan aku jika selama ini kamu denganku tak merasa bahagia. Dan maafkan aku , aku tlah memaksa kamu untuk tidak memutuskan ku. Aku tau Lis , kamu mencintai Ihsan dan aku tau kalian menjalani hubungan di belakangku, sungguh hati ini sakit sekali . Ingin aku menghajar Ihsan , tapi aku tau dy teman ku dan dy juga lelaki yang dicintaimu . Sungguh aku tak mau melakukan nya. Lis, aku sekarang sudah merestui hubungan kalian , aku bahagia jika kamu bahagia.
Aku tak mau memaksakan lagi hubungan kita , aku tetap mencintaimu, seperti semenjak kita ketemu. Biarkan Cinta ini terpendam, dan tak bisa terbalaskan.
Dan aku sekarang berniat kuliag di luar Negri , jadi maaf aku tak mengabari mu sebelumnya . Maafkan aku yang tak bisa membuat mu bahagia ,
Yang slalu mencintaimu , Ardi
------
Air mata ku mengalir ,, aku seperti wanita bego , sudah ada laki-laki yang benar menyayangi ku, aku malah sia-sia ka nya.
Aku pun pergi kerumah dan memasuki kamar, sunggu aku telah salah memilih . Kau memang lelaki terbaik Ardi.
Akupun bangun dan segera membuka laptopku, aku pun mengirim e-mail pada Ardi.
" Ardi kenapa kamu tinggalkan ku,
Maafkan aku Ardi aku yang salah, aku tak pernah melihat ketulusan hatimu , aku telah salah memilhih , Ihsan bukan lah cwo yang baik, ardi maafkan aku, aku ingin kembali padamu sungguh . Harus nya aku memilih Kau , bukan dia . "
Setelah satu jam aku menunggu balasan darinya, akhirnya Andri membalas e-mail ku .
" Lisa aku sudah memaafkan mu, tak pernah aku membencimu, yaa terkadang cinta salah mengartikan, dan terkadang cinta memang menyesatkan . Tapi Lisa maaf tidak untuk saat ini , aku akan kembali padamu tapi nanti , setelah kuliah ku selesai, aku harap kamu akan menunggu ku ."
" Ya Ardi aku akan menunggumu, karna aku Tau Kau memang yang terbaik untuk ku . "
Akupun hidup dalam penantian Cinta Indahku .
Pagi itu Ardi seperti biasa menjemputku .
"Say, lama ya nunggunya . " Ardi turun dari mobil'y dan membukakan pintu mobil untuk ku .
"Ya, sudah biasa ." Jawab ku cuek, sambil segera duduk .
Setibanya di kampus Ihsan sudah ada di parkiran , dia duduk di motor Ninja nya.
"Wah Ihsan sungguh keren." Pikirku, akupun terkagum-kagum melihatnya.
Aku dan Ardi pun turun dari mobil, dan mengampiri Ihsan .
"Hey, sob lagi ngapain pagi-pagi bengong aja sendiri lo,, pasti lagi nyari mangsa Lo yaa, ." Tegur pacarku Ardi.
"Gila aja lo, gue kan lagi nunggu lo. Kan gue blum ngerjain tugas dari Pak johar, jadi gue nunggu lo, buat nyontek, lama bener sih Lo." Jelas Ihsan, sambil turun dari motornya .
"Yaeelah, ternyata itu toh , nih." Ardi memberikan buku catatan nya pada Ihsan.
"Yu akh , kita tinggal dulu ya." Papar Andri sambil menggandengku.
"San , duluan ya." senyum ku padanya . Dan OMG ihsan pun membalas senyumanku .
------------
Sebulan aku merasakan perasaan yang lain pada Ardi , aku sudah tak mencintainya , dulu aku sangat mencintainya. Tapi sekarang rasa itu tlah tiada, dan tlah pudar. Rasa itu sekarang tergantikan oleh Ihsan, ingin rasanya aku mengungkapkan perasaan ku pada Ihsan, tapi rasa bersalah ku slalu timbul, karena aku tau karna Ihsan sahabat baik Ardi . Tapi aku tak bisa menyimpan rasa ini lama-lama , karna semakin lama, semakin sakit hati ini memendam rasa.
Sore itu sepulang kuliah aku berniat mengutarakan perasaan ku pada Ihsan , aku mengirimnya sms untuk menemui ku di kape, dimana kita slalu kumpul .
Saatnya tiba , aku sungguh tak tau apa yang harus ku perbuat, tapi ku coba ungkapkan semuanya.
Aaku melihat Ihsan sudah duduk di bangku paling pojok, tempat biasa kita duduk, aku mendekatinya, dengan perasaan yang berbeda tak seperti biasanya , yaa karna biasanya aku menemuinya dengan Ardi, tapi kini hanya aku dan Dia .
"Ekh ada apa nih Lis, ajak aku kesini , mau traktir aku ya !" Candanya .
"Iii.yaaaa, sekaligus ada yang mau aku omongin ." Jawab ku terbata-bata.
"Biasa aja kali, ngomong nya jangan grogi gitu , biasa ngomong sama orang cakep sih ." Candanya lagi.
"Beneran ii, aku serius ." Bentak ku .
"Yee, elah gitu aja marah, jelek loh kalo marah , ."
"Biarin." Jawabku kecut .
"Yaa , udah aku minta maaf , ngomong-ngomong apa yang mau kamu omongin ? Jadi penasaran nih." Tanya nya.
"San, tapi kamu jangan marah ya, kamu jangan berpikir macam-macam. Padaku ." Tatapku padanya.
"Iya aku gak akan marah, " Ihsan mulai serius mendengarkan ku.
"San aku sebenernya malu, sungguh malu aku tak tau harus ngomong apa, aku tau kamu temen baiknya Ardi , tapi aku tak bisa membohongi perasaanku. Kalao aku suka kamu." Aku menundukan kepala .
Suasana hening sejenak, seketika Ihsan menggenggam tangan ku , aku kaget dan aku langsung menatapnya.
"Lis, apa yang kamu katakan itu benar ? " Ihsan kembali menatapku tajam .
"Bener san, aku tak bisa membohongi perasaan ku Lagi ." Jawab ku .
"Aku juga cinta kamu Lis , " Ihsan mendekatiku dan duduk di sebelahku sambil merangkulku.
"Benarkah itu ? "
"Iya" jawabnya.
Aku pun bahagia sekali aku merebahkan kepalaku di pundaknya,, ------------
Aku pun merahasiakan hubangan ku bersama ilham dari Ardi. Seringkali aku memarahinya jika terlambat menjemputku , atau pun melakukan kesalahan yang memang itu kesalahan sepele , aku slalu membesar-besarkan nya.
Tapi dy begitu sabar, sering kali dy perhatian padaku, tak pernah aku melihatnya begitu marah padaku .
Satu bulan pun berlalu,
Aku menjalani hubungan bersama Ihsan, dan aku pun semakin menjadi-jadi pada Adri, sering kali aku meminta putus darinya, tapi dy slalu memohon-mohon untuk tidak memutuskan nya, apa boleh buat aku pun tak memutuskan nya, sekarang dy sudah seperti supir pribadiku saja .
Tapi Ihsan jauh lebih beda dari Adri, ihsan slalu memarahiku tanpa sebab, sering kali aku melihat handphon nya. Dan banyak sekali sms yang masuk dari wanita lain, jika di tnyai soal itu Ihsan pasti memarahiku. Aku hanya diam karna aku cinta Dia.
Sudah 1 minggu aku tak melihat ardi , dy juga udah tak lagi menjemputku. Nombernya pun aku hubungi tdk aktiv. Di kampuspun aku tak pernah melihatnya, aku pikir dy menyerah dengan semua yang tlah aku lakukan padnya.
Tapi setelah 2 minggu tak ada kabar darinya, aku sungguh merindukan nya. Tak ada Ardi yang memanjakan ku, tak Ada lagi yang slalu menjemputku . Sungguh hampa hati ini .
Siang itu , aku bergegas pulang setelah mata pelajaran kuliah ku selesai. Saat aku melewati parkiran aku Melihat Ihsan membonceng seorang perempuan .
"Ihsan ." Aku berteriak mendekatinya.
"Siapa dia Ay," tnya cewe itu .
"Eh Lis, oh ya say, kenalin dia Lisa pacar teman ku Ardi ." Teganya.
"Owh Ardi temen sekelas kamu itu yaa, Aku Indah pacarnya Ihsan ." Cewe itu mengulurkan tangan nya.
"Lisa." Jawabku .
"Lis kita pergi duluan ya." Jelas Ihsan sambil pergi dari hadapanku , dy benar-benar keterlaluan. Dy tak menganggap aku sebagai pacarnya.
Sakit sungguh sakit hati ini , ingin aku berteriak sekeras mungkin, ternyata aku salah memilih cinta .
Hari itupun juga aku mengingat Ardi , aku berlari dan menyetop tax-xi ,aku pergi ke rumah Ardi .
Sesampainya dirumah ardi aku melihat mobil nya ada di garasi rumah nya.
"Ardi pasti ada di rumah, " pikirku .
Akupun memencet bell rumah Ardi , dan aku tau jelas yang membuka pintu nya, mbo surti, pembantu di rumah Ardi .
"Bi , Ardi nya ada kan ." Tanyaku .
"Anu non, anu.. Mas Ardi gk ada ." Jawab mbo Surti terbata-bata.
"Kemana Bi ? " Heran ku.
"Sebentar yaa." Mbo surti pergi kedalam rumah dan kembali dengan membawa sebuah surat .
"Non, mas Ardi cuman nitip surat ini buat Non, ." Jelas mbo surti .
"Emang ardinya kemana sih bi ?." Panik ku .
"Udah baca aja, nanti non juga tau ."
"Ya,bi aku pergi dulu ya bi, sampaikan pada Ardi kalau aku kesini ."
"Ya Non, nanti bibi sampaikan."
Akupun pergi meninggalkan rumah ardi dan menuju kape . Sesampai nya aku pun duduk dan langsung membuka surt dari Ardi ,
Dear Lisa ku yang manis dan Manja .
Lis, maafkan aku jika selama ini kamu denganku tak merasa bahagia. Dan maafkan aku , aku tlah memaksa kamu untuk tidak memutuskan ku. Aku tau Lis , kamu mencintai Ihsan dan aku tau kalian menjalani hubungan di belakangku, sungguh hati ini sakit sekali . Ingin aku menghajar Ihsan , tapi aku tau dy teman ku dan dy juga lelaki yang dicintaimu . Sungguh aku tak mau melakukan nya. Lis, aku sekarang sudah merestui hubungan kalian , aku bahagia jika kamu bahagia.
Aku tak mau memaksakan lagi hubungan kita , aku tetap mencintaimu, seperti semenjak kita ketemu. Biarkan Cinta ini terpendam, dan tak bisa terbalaskan.
Dan aku sekarang berniat kuliag di luar Negri , jadi maaf aku tak mengabari mu sebelumnya . Maafkan aku yang tak bisa membuat mu bahagia ,
Yang slalu mencintaimu , Ardi
------
Air mata ku mengalir ,, aku seperti wanita bego , sudah ada laki-laki yang benar menyayangi ku, aku malah sia-sia ka nya.
Aku pun pergi kerumah dan memasuki kamar, sunggu aku telah salah memilih . Kau memang lelaki terbaik Ardi.
Akupun bangun dan segera membuka laptopku, aku pun mengirim e-mail pada Ardi.
" Ardi kenapa kamu tinggalkan ku,
Maafkan aku Ardi aku yang salah, aku tak pernah melihat ketulusan hatimu , aku telah salah memilhih , Ihsan bukan lah cwo yang baik, ardi maafkan aku, aku ingin kembali padamu sungguh . Harus nya aku memilih Kau , bukan dia . "
Setelah satu jam aku menunggu balasan darinya, akhirnya Andri membalas e-mail ku .
" Lisa aku sudah memaafkan mu, tak pernah aku membencimu, yaa terkadang cinta salah mengartikan, dan terkadang cinta memang menyesatkan . Tapi Lisa maaf tidak untuk saat ini , aku akan kembali padamu tapi nanti , setelah kuliah ku selesai, aku harap kamu akan menunggu ku ."
" Ya Ardi aku akan menunggumu, karna aku Tau Kau memang yang terbaik untuk ku . "
Akupun hidup dalam penantian Cinta Indahku .
Sempat Memilikimu ( Cerita ini kalau dibaca buat sakit hati )
“Bodoh!!
Bodoh,,knp aku bisa sebodoh ini.menyia nyiakan laki laki yang begitu
sempurna.” Umpat Lea pada dirinya sendiri.seminggu setelah Ivan
memutuskan hubungan gelap mereka.Ivan adalah laki2 yang di kenal lea
selama setahun terakhir.awalnya Mereka dekat
Rian jadi
jarang ada waktu buat lea.selalu beralasan ini itu stiap kali lea
mengajaknya bertemu.merasa kesepian akhirnya Lea teringat sosok Ivan
teman SMU nya.kebetulan saat lea online FB Ivan juga sedang Online.lea
langsung menyapa Ivan via Chat FB
Lea:temen SMA ku ya??
Ivan:iya kayaknya,,
Lea:kok kayaknya sih.kamu ivan kan.yang anak ipa,yang dulu ikutan PPATG.yg agak gendut dan matanya sipit hehehehe
Ivan:iya,kok tau.aku aja gak inget kamu.kamu dulu anak ipa/ips sih
Lea:ips 1
Ivan:oh ya ya ya
Lea:kamu inget van?
Ivan:Dikit
Dikit :P, inget cantiknya doank. 0838205xxxxx sms aku aja kalo mau.udah
mau off nih.salam kenal lagi aja deh sori kalau lupa.
Akhirnya
malam itu juga Lea langsung sms Ivan.secara emang dulunya lea sempet
naksir kok sama Ivan.mereka mulai deket.smsan stiap hari.secara Ivan gak
suka BEBE.jadi gak bisa BBM an deh.mulai dari nanya2 hal hal sepele
sampe akhirnya jadi becanda2an.2 bulan saling kenal akhirnya mereka
memutuskan untuk Jadian .and endingnya mereka berencana untuk
bertemu.secara si Ivan kuliah di bandung sekarang kan.sedangkan Lea di
jakarta.jadi susah mau ketemunya.oiya mereka manggilnya udah gak aku
kamu lagi loh.sekarang manggilnya sayang2an gitu deh.pagi itu lea telfon
ivan.buat mastiin hari itu mereka jadi ketemu apa gak.”Halo,van.mau
ketemu jam berapa.kamu pulang kuliah jam berapa?”,”ketemu pagian juga
gak apa2 kok sayang.aku mau bolos aja hari ini.cape nih.jam 11 siang aja
gimana?aku berangkat dari Rumah jam 10an”,”oh gitu juga gak apa2 sih
yank.kalau gitu aku siap2 dulu deh”,”jam berapa ini sayang.ngapain siap2
sekarang.baru jam 7 gitu”,”ih ivan.kan aku harus milih bajunya
dulu.harus ke salon dulu benerin rambut kalu gak,gak keburu tar.”,”ya
ampun !sayangku,kamu itu gak usah di apa2in juga udah cantik kok.”
Ciiieeee romantisnya si Ivan :P “oh gtu ya yank.yaud deh ga jadi ke
salon aja.trus ini kamu mau ngapain yank”,”ya tidur lagi aja sih
yank.masi pagi bener dah ini.semalem tidur jam 2 aku yank”,”Ooh yaudah
si bobok lagi aja.jgan kesiangan ya sayang.mpe ketemu
nanti.mmuuah”Telepon di tutup.”Mumpung si Rian lagi Liburan sama temen2
kantornya di bali.aku bisa ketemu Ivan deh.Lumayan lah sehari
xixixixi”kata Lea dalam hatinya
Jam
11:05, Ivan sampe di rumah Lea naik motor Vixion warna putihnya.Gilaa
keren banget.Ivan udah gak gendud lagi loh.cakep banget,Rambutnya agak
di panjangin gitu,kaya yesungnya Super junior hahahaha #Lebay amat.Lea
langsung menghampiri Ivan di depan.”Hai van”sapa si lea.lea Grogi banget
loh.walaupun tiap hari berhubungan Via telfon.tapi untuk tatap muka
kaya gini baru yang pertama kali.waktu SMA lea gak pernah berani nyapa
si Ivan.cuman liatin Ivan dari jauh doank.dan sekarang Ivan bener2 di
depan matanya.jaraknya gak nyampe 1 meter.waahhh bisa bayangin gak si
senengnya Lea.begitu juga dengan Ivan.Ivan yang dari awal emang gak
begitu kenal lea.waktu di sekolah emang Ivan sempet berkali2 papasan
sama lea tapi gak begitu meduliin.dalam Hati si Ivan bilang “ternyata
lebih cantik aslinya”si Ivan malah jadi Bengong deh,”Heeii van,,hellooo
kok bengong si”kata Lea sambil sambil megang pundak Ivan.”oh sory2 aduh
jadi salting kan akunya.”kata si Ivan malu.”Masuk yuk van.org rumah pada
pergi.cuman ada pembantu aku 1 di belakang.jadi santai aja ya”,”oh,iya
sayang.udah santai loh ini hehehe”.si Ivan masuk ke rumah lea.mereka
duduk di teras belakang rumah.ngobrol banyak hal.waktu rasanya cepet
banget.saat mereka lagi asik ngobrol.tiba2 Ivan mendekatkan wajahnya ke
wajah lea.Lea kaget dan grogi banget bingung mesthi gimana.”aduh
kayaknya dy mau cium gw nih.Tuhan gimana nih.ga siap.gw kan gak pernah
ciuman”batin lea dalam hati.suasana begitu mendukung.akhirnya.1 kecupan
dari Ivan yang merupakan ciuman pertama Lea,mendarat mulus d bibir Lea
.sebelumnya lea pernah sih di ajak ciuman sama rian berkali2 malah.tapi
Lea selalu nolak.gak tau kenapa pas sama Ivan lea kaya gak ada keinginan
sedikitpun buat nolak.perasaan yang campur aduk d rasakan sama si
Lea.nerves,kaget,seneng,pokoknya jadi 1 deh.buat yang pernah ngrasain
ciuman pertama pasti tau rasanya.Ivan menatap Lea dalem banget.”
Aku mau mati
sama kamu suatu saat”kata ivan.lea kaget setengah mati dengernya”kamu
ngomong apa sih van.kok jadi bicarain kematian”,”Aku serius Lea,aku mau
mati tenang sama kamu suatu saat.karna aku gak bisa milikin kamu
seutuhnya,aku pengen hidup sama kamu,aku pengen punya anak dari kamu,aku
pengen kamu buatin teh stiap hri,tpi gak mungkin..kamu gak mungkin mau
tinggalin Rian kan.”kata Ivan,”van,aku pasti tinggalin dia.suatu saat
aku bakal jadi milikmu seutuhnya.”kata lea,” kamu cuma bisa ngomong
..,”sanggah si Ivan.”van,kalaupun nantinya aku gak bisa menikah sama
kamu tapi bukan berarti kamu kehilangan aku.aku slalu ada waktu buat
kamu.kapan pun kamu butuh aku van.”kata lea”trus,sampai menikah nanti
juga harus selingkuh...?aku gak kuat. . .,aku Cuma mau sama kamu.itu
aja.kalaupun aku gak bisa hidup sama kamu,ayok kita mati sama2.,”Lea
diem,dia gak tau harus bilang apa.Ivan kliatan terguncang banget.Lea
pegang tangan Ivan.”Aku mau mati sama kamu.apapun yang kamu minta aku
mau Van”,Lea memeluk Ivan kenceng banget.dia gak tau kenapa bisa terucap
kata2 seperti itu dari mulutnya.yang ada di pikiran Lea saat ini
hanyalah Ivan.dia sangat mencintai Ivan.”Makasi sayang”kata Ivan
lirih.semakin erat mereka berpelukan.gak terasa ud jam 5 sore.Ivan pamit
buat pulang ke bandung lagi.Lea mengantarnya sampai depan.”Hati hati
ya.gak usah ngebut.”,kata lea sambil mengusap kepala Ivan.Ivan meraih
tangan lea.di taruh di dadanya.”Kamu tau,hari ini aku seneng
banget.sebenernya masi pengen disini terus sayang.”,kata si Ivan.”aku
juga yank.besok2 sering2 kesini donk yank.kalo pas kamu Libur.”,kata
lea”di usahain honey ku.yaudah aku pulang dulu.”Ivan mengecup kening
Lea.adduu so sweet nya ,, .”kalau udah sampai jangan lupa kabarin aku ya
sayang.Ivan naik ke motornya sambil terus menatap Lea.kelihatan banget
kalau dia sangat mencintai Lea.begitupun Lea.Ivan menstarter
motornya.dia melambaikan tangannya pada lea.setelah Ivan pergi Lea
langsung masuk ke kamarnya.dia pegang dadanya.”Y ampun kenceng banget
jantung gw larinya.saking senengnya jadi nyesek.Ivan,,I love you”
Hari
demi hari.Ivan dan lea tetap menjalin hubungan gelap mereka.tanpa di
ketahui oleh Rian.pacar resmi Lea.bahkan Lea hampir stiap Hari brantem
sama Rian.lea jadi brubah sama Rian sejak kehadiran Ivan.semua perhatian
lea hanya untuk Ivan.Lea selalu mengutamakan Ivan.Rian sering heran
sama sikap lea akhir2 ini.”sebenarnya Lea ni kenapa sih.dulu dia sabar
banget orang nya.sampai gw selingkuh aja di maafin sm dy.kok sekarang
jadi brubah 180 derajad gini sih.apa jangan2 dia punya cowok lain.ah gak
lah gak mungkin,lea kan gak pernah pergi kemana2.kalaupun dia kluar
itupun sama gw.”Rian gak terlalu perduli dengan perubahan sikap
Lea.karna rian masih punya Dilla,cewe yang selama ini jadi
selingkuhannya si Rian.tapi sayang,nasip Rian gak bagus2 amat.akhir
tahun 2011 Rian PUTUS sama Dilla.gara2 Dilla punya laki2 lain lagi.so, ,
,si Rian jadi sedih banget gitu deh.lea yang pada dasarnya emang Gadis
baik gak tega liat Rian kaya gitu.dengan sabar Lea hibur Rian.sampai
akhirnya Rian sadar kalau cewe yang selama ini dia cari ada di
depannya.penyesalan yang teramat dalam di rasakan Rian.kenapa dia bisa
begitu Bodohnya menyia nyiakan Lea yang sebaik itu.hanya demi cewek kaya
Dilla.yang hanya mau sama uangnya Rian aja.Rian memeluk Lea erat.tapi
prasaan Lea biasa aja.Hambar,gak ada lagi perasaan cinta yang menggebu
gebu kaya dulu.karna prasaanya kini udah berpindah pada Ivan.
Semakin
Hari Rian semakin mencintai lea.namun lea semakin mencintai Ivan.begitu
juga Ivan.tapi suatu ketika Ivan sempat berpikir bahwa dia lelah.dia
lelah menunggu Cinta yang gak pasti kaya gini.dia tahu lea sangat
mencintai dirinya.tapi Cinta aja gak cukup.Ivan pengen di akuin di depan
semua orang kalo dia itu pacar Lea sekarang.stiap Ivan buka Facebook
Lea dan dia Lihat ada Tulisan “In Relationship with Rian” di Info status
Lea.hatinya sakitt banget.sakit sesakit sakit saat liat wanita yang dia
amat Cintai adalah milik orang Lain.dan dia gak bisa berbuat apa apa.8
bulan sudah Ivan dan Lea menjalin hubungan mereka.sampai pada akhirnya
Ivan merasa benar benar udah gak sanggup lagi.Ivan mulai cuek sama
lea.mulai jarang ada waktu buat Lea.sering gak ada kabar.Lea sedih
banget dengan perubahan sikapnya Ivan.Dia kangen banget sama
Ivan.biasanya tiap malem Ivan selalu sempetin waktu sebelum tidur buat
telepon Lea.karna hanya itu alat untuk melepas kangen mereka.mereka
hanya bisa bertemu kalau Ivan punya waktu longgar.dan itu jarang
banget.Setiap kali Lea buka facebook Ivan,Ivan gak pernah menulis status
tentang Cinta kaya dulu.kebetulan password facebook Ivan,sempet di
kasih tau ke Lea.suatu hari lea buka Facebook Ivan.dia buka
Inboknya.banyak banget inbok dari cewe cewe yang gak Lea kenal.Ivan
terkesan sedang mencari pacar lagi…Lea kaget baca inbok2 dia.Lea nangis
sejadi jadinya.sedih banget,liat cowok yang sangat di cintai nya terang
terangan cari pacar baru.jam 1 mlm Lea nelfon Ivan.”Halo lea,knpa kok
belom bobok”kata Ivan dari seberang sana.”Yank,bisa ketemuan gak,aku
kangen banget sama kamu”,kata Lea Lirih.”Aduh kalau waktu waktu dekat
aku sibuk sayang.tapi aku usahain cari waktu deh buat ketemu kamu
ya.kalau minggu depan aja gimana yank?”kata Ivan.”oh yaudah,gapapa kok
yank.minggu depan ya.mau ke rumahku apa ketemu dimana.”,”ke rumah kamu
aja si yank.biar aku yang ke rumah nanti.sekarang kamu bobok ya.udah
malem loh.met bobok mami cantik.muuuaachh.”Ivan menutup telfon lea.Ivan
merbahkan tubuhnya di tempat tidur.”asal kamu tahu Lea,aku juga sangat
sangat merindukan kamu.tapi aku harus belajar kuat tanpa kamu.karna kamu
gak akan bisa aku miliki”gak terasa Ivan meneteskan air matanya.Ivan
sangat merindukan lea.selama ini dia berusaha agar terlihat kuat di
depan semua orang tapi dalam hati ivan Nangis,pedih banget rasanya kalau
inget Lea gak bisa dia miliki.
Hari
yang di tunggupun tiba.jam 1siang Ivan sampai di rumah Lea.lagi lagi
orang rumah pas gak ada semua.seolah-olah keadaan seperti ini sudah di
atur .Ivan pake baju warna item dan jaket warna merah.pas banget waktu
dia pake.Ivan benar benar kliatan Ganteng banget.Lea langsung menyambut
Ivan dengan pelukannya.”Ohh Tuhan sumpa deh gak kuat ini,,pengen nangis
rasanya”kata Ivan dalam hati.”kita langsung masuk aja yuk.”ajak si
lea.susananya gak kaya waktu pertama kali Ivan dateng ke rumah Lea.hari
itu suasana nya sedih aja.walaupun berkali kali Ivan dan lea sama sama
mencoba mencairkan suasana,tapi tetep aja,Hati mereka gak bisa
bohong.”sayang aku mau ke kamar mandi dulu ya”kata si ivan.”oh iya
yank.jgan lama lama ya”Hape Ivan di tinggalin di meja.Lea penasaran
pengen buka hape Ivan.akhirnya dia mulai buka buka hape Ivan isi sms nya
dari Lea semuanya.catatan panggilannya juga,ada beberapa dari papa and
mama nya si Ivan.Lea mulai buka di Galery.dia buka buka album foto
dan,Lea Kaget setengah mati liat ada beberapa Foto Christy di Hape
Ivan”Loh kok isinya foto si Christy semua”Christy adalah teman mereka
berdua waktu sma.Ivan balik ke Teras liat Lea lagi pegang Hapenya.dia
Liat Lea buka Foto Christy.Ivan mencoba tetap bersikap tenang.”yank ini
si Christy kan”kata lea.”Iya yank,knpa?”jwab Ivan dengan
santainya.”gapapa kok yank,nanya aja.”Lea gak berani tanya2 lagi.Lea gak
berani ngatur2 Ivan harus jaga jarak sama cewe lain.secara Ivan juga
hanya di jadikannya pacar ke 2.jam 7 tepat ivan pamit pulang.sebelum dia
naik ke motornya di peluk Lea erat banget.seolah olah dia gak akan
ketemu Lea lagi.tapi Ivan gak ngomong satu kata pun.dia hanya diam dan
terus memeluk lea.”aku pulang ya sayang.nanti kl udah sampe aku
kabarin.”Ivan mengecup kening Lea.Lea gak sanggup ngomong apa2 hatinya
sedih gak karuan.gak tau kenapa dia merasa Ivan jauh banget.meskipun
mereka saling berdekatan.dalam perjalanan pulang Hati Ivan semakin
kacau.”maaf sayang,maaf bikin kamus sedih.Foto foto Christy emang
sengaja aku taruh di hape biar kamu bisa benci sama aku.tapi kenapa kamu
malah meluk aku seerat itu.”Ivan meneteskan air mata sepanjang
perjalanan pulang.dalam Hati dia bertekad hubungan ini harus segera dia
selesaikan.di kamar, lea masih terbayang foto Christy yang ada di hape
Ivan.”sakit banget hati gue,knapa kamu brubah sih Van.”
Waktu
terus berjalan.hubungan Ivan dan Lea semakin renggang.seperti ada jarak
di antara mereka.Ivan terus menerus menguatkan hatinya bahwa dia mampu
Hidup tanpa Lea.dia hanya harus mengembalikan Hidupnya sama seperti
sebelum Lea hadir dalam hidupnya.tepat 9bulan lebih 20 hari,
Hari itu Lea
sempet berantem sama Ivan.gara gara 2 hari Ivan gak ada kabar,tapi
malah sempet bikin status di facebook.akhirnya lea bikin status di
facebook ”Kalo di sms tu ngejawab donk jangan diem aja.”akhirnya si Ivan
baca status Lea.dia langsung sms Lea.”kok ada yang beda ya”isi sms
ivan.”apa nya si yang beda”jawab lea.”gak tau juga yank”kata ivan”Coba
deh di cari tau dulu ya ,muach.”ivan jawab dengan emoticon cium doank
(:-*) .sepanjang sore Lea nunggu sms dari si Ivan.tapi sampe malem Ivan
gak juga sms dia.akhirnya jam 11 malem,Lea buka facebooknya.dia search
nama Ivan tapi gak ada.”loh kok fbnya Ivan gak ada.”Lea panik banget.knp
Fbnya tau tau di blokir sama Ivan.akhirnya dia buka fb si Ivan pake
passwordnya si Ivan.ternyata password udah di ganti jam 16:16.keringat
dingin mulai keluar.jantung Lea berdegub kenceng banget.perasaan
takut,kawatir,sedih jadi 1.Lea telfon si Ivan tapi gak di
angkat.berkali2 dia telfon gak diangkat juga.akhirnya Lea sms.”Papi
dimana?”sekitar 1 menit ada balasan dari Ivan”kita putus aja
ya.”,Hancuurrr banget rasanya hati si lea.bener bener gak bisa ngomong
apa apa.tangan Lea bergetar.kaki rasanya lemes banget.Lea jawab sms
Ivan”kenapa yank?aku salah apa sama kamu.sebelumnya kita gak ada masalah
apa2 loh.”gak ada jwaban lea sms lagi ”Kamu kenapa van,tolong kasih aku
penjelasan.” Sekitar 10menit ivan menjawab “mulai besok jangan hubungin
aku lagi ya.maaf,kamu lupain aku aja.”Lea udah gak bisa jawab apa apa
lagi.Air mata mulai mengalir deras di wajah Lea.sedih banget,dia
terlanjur sayang banget sama Ivan.Lea penasaran dengan status Ivan
setelah mutusin Lea,akhirnya dia pinjem password FB temennya Tania,buat
buka FB si Ivan,dan bener aja isi statusnya bikin sedih banget
“i have no regret. . .
this tormented soul are seeking for a new place,
and forgetting YOU !!”
yang
artinya, “Aku punya tidak ada penyesalan sedikitpun... jiwa yang
tersiksa ini ingin mencari tempat baru, dan melupakanmu!!”.sakit banget
hati si lea.dia nangis sepanjang malem.dan Ivan,dia duduk di
kamarnya.dia masih merenung,dia pun sebenernya gak siap kehilangan
lea,Gadis yang selama ini sangat dia Cintai.”Maaf sayang.aku nyakitin
kamu,tapi aku gak kuat kalau harus terus terusan jadi selingkuhan
kamu.maaf”Ivan meneteskan air matanya.dia buka hapenya ada sms dari
Lea.” buat yang terakhir aja,kasi aku ciuman terakhir van.setelah itu
aku gak akan ganggu kamu.aku cuma nyimpen kamu di hati ku paling
dalam.skali ini aja.yang terakhir :'(” Tangis Ivan semakin menjadi.pedih
banget hatinya baca sms si Lea,tapi dia harus kuat.dia gak bole cengeng
kaya gini.akhirnya Ivan membalas sms nya singkat banget” Muach :-*
Goodbye :-)”setelah membalas sms lea Ivan buka FB nya.dia Nulis status
“mmmmmmmuach :*,,my last kiss for you :’(”.pedih banget hati
Ivan.begitupun lea.kenapa untuk hidup bersama orang yang di cintai harus
sesulit ini.sepanjang malam mereka menangis.mengenang semua yang udah
terjadi di antara mereka.saat sedih,bahagia,berantem,saat romantis.semua
begitu indah dan sayang untuk di lupakan.lagi2 ada sms dari lea yang
isinya “kamu dulu bilang pengen mati bareng sama aku.kenapa sekarang
malah minta putus ,tapi gak apa2 kok sayang aku hargai keputusan
kamu.sayang kamu jaga diri ya,jangan stress lagi.i'll always love u.by
my soulmate :*aku janji pada diriku sendiri.slamanya km tetep yang
terindah yang pernah aku miliki :').aku berharap kita berjodoh di
kehidupan mendatang :') Oiya Twitter kamu udah aku benerin @XXx_x
passwordnya :xxxxx kalo mau di ganti pengaturannya bisa.followersnya
udah banyak.bye :D”,Ivan tersenyum baca sms terakhir dari Lea.”Lea kamu
masi inget aja,pengen sih ngajakin kamu mati bareng,tapi aku gak se
egois itu sayang.kamu masi bisa aja senyum.aku sayang banget sama
kamu.semoga kamu bahagia ya sayang.makasi buat cinta tulusmu selama
ini.aku akan melanjutkan hidupku tanpa kamu.belajar hidup tanpaku ya
sayang.aku Yakin kamu akan Bahagia dengan Rian.”Ivan membuka Twitter
yang barusan di kasih sama Lea.sebelumnya Twitter Ivan emang gak bisa di
buka.trus d benerin sama lea.Ivan buka di tweets,ternyata Lea ud
nambahin beberapa foto dia di twitter,”makasih Lea sayang”kata Ivan
sambil mencium Foto Lea.Ivan kembali membuka FB nya dan menulis sebuah
status “ketika aku mncari, sangat sangat terasa susah didapat, mungkin
kalau ak lupakan malah datang sndri kali ya”
1 minggu
sudah Lea dan Ivan putus.Lea masi sangat terpukul atas semua ini.tapi
dia gak mungkin terus2an terpuruk seperti ini.dia mau bangkit.karna
hidupnya gak Cuma untuk menyesal dan menyesal.”Ivan,dimanapun kamu dan
sampai kapanpun.kamu tetap yang terindah buat aku.Aku beruntungSEMPAT MEMILIKIMU”
Lea
kembali pada rutinitas nya sebelum ada Ivan begitu juga dengan Ivan.Ivan
kembali melanjutkan hidupnya.dan membantu usaha kluarganya.di sisi lain
Rian berencana akan melamar Lea Tahun depan.terkadang apa yang kita
inginkan bukanlah yang kita butuhkan.hanya Tuhan yang tahu apa yang
terbaik bagi hidup kita,belajar ikhlas dan bersyukur atas segala yang
terjadi.
Maafkan Bella Ayah
Seperti
biasanya, sepulang dari sekolah, Bela mengajak beberapa temannya untuk
mampir ke rumahnya. Mereka pun langsung masuk ke dalam kamar Bella tanpa
menemui Ayah Bela yang sedang terbaring lemas di ranjang. Lalu, Bella
memilih kaset dan memasukkannya ke
dalam
tape radio serta menyetelnya dengan suara yang cukup keras. Mereka
sangat menikmati musik tersebut tanpa mempedulikan ayah Bella yang
sedang sakit. Karena tak tahan dengan kelakuan Bella dan teman-temanya,
Ganis, kakak Bella pun keluar dari kamar ayahnya dan menuju ke kamar
adiknya itu. Pintu kamar yang tak terkunci itu pun langsung didorongnya
dengan wajah kesal.
“Bella!!
Kecilin suara musiknya dong!! Ayah kan lagi sakit! Sudah pulang enggak
salaman dulu sama ayah, sekarang kamu malah buat kegaduhan!”, bentak
Ganis.
"Dia itu
bukan ayah kita, kak! Lagi pula, dia aja enggak protes, kok malah kakak
sich yang protes!?”, sahut Bella melawan bentakan Ganis.
"Kakak tahu!
Dia memang bukan ayah kandung kita, tapi dia sudah lama tinggal sama
kita dan berusaha untuk menjadi ayah tiri yang baik. Jadi, kamu harus
menghormati dia juga dong Bel!!", kata Ganis menasehati adiknya.
"Ayah kamu
lagi sakit, Bel? Pantasan, tadi dia enggak ngajar matematika. Kok, kamu
enggak bilang sich Bel?! Kita jenguk ayah kamu aja yuk!?", sela seorang
teman Bella.
"Jenguk aja sendiri!!", tolak Bella langsung mengusir teman-temannya dan mengunci rapat pintu kamarnya.
"Bella!! Kamu kok gitu sich!? Jangan egois dong!!", tambah teman Bella yang lainnya.
"Biarin aja! Udah sana, kalian jenguk aja tuh guru kesayangan kalian! Aku mau sendirian aja di kamar!!", bentak Bella.
Tak
terdengar balasan dari balik pintu kamar Bella yang terkunci. Ganis
beserta teman-teman Bella pun berjalan menuju kamar ayah tanpa
mempedulikan Bella.
Pukul 20.00
WIB, waktunya makan malam bersama di rumah Bella. Namun, Bella enggan
keluar dari kamarnya. Sudang dipanggil berkali-kali, ia tetap saja
mengurung diri di kamarnya. Ini memang sudah menjadi kejadian yang
lumrah di rumah Bella. Semenjak ayah kandungnya meninggal meninggal
dunia dan digantikan oleh ayah tirinya dua tahun yang lalu, sikap dan
sifat Bella menjadi berubah. Ia tak mau mengganggap ayah tirinya sebagai
ayah, apalagi untuk memanggil "Ayah", terasa ada sesuatu yang
mengganjal di tenggorokannya. Padahal, ayah tirinya bukan monster
seperti yang ada di televisi-televisi. Ayah tirinya termasuk orang yang
baik dan sabar dalam menghadapi tingkah laku Bella.
"Kok, enggak dimakan Yah?”, tanya Ganis yang mendapati ayahnya sedang termenung meratapi makanan yang ada di piring.
"Ayah mau
nunggu Bella, Nis", jawab ayah dengan suara parau. “Bella enggak akan
keluar Yah! Udah, ayah makan duluan aja ya?! Nanti, kalau dia udah mulai
kelaparan juga keluar sendiri”.
“Iya, ayah makan aja duluan. Biar cepat sembuh. Nanti, makanan Bella biar bunda yang antar ke kamarnya”, tambah bunda.
Mereka pun melahap santapan makan malam tanpa kehadiran Bella. Seusai makan malam, bunda mengantar makanan ke kamar Bella.
“Bella . . .
ini bunda antarkan makan malam kamu. Kamu pasti sudah laparkan?”. Tak
terdengar sedikit jawabanpun dari mulut Bella.
Aku
ambil makanannya enggak ya?? Malas akh!! Nanti aku ambil sendiri aja di
ruang makan. Pokoknya, kalau aku lagi marah, enggak boleh
tanggung-tanggung, harus seharian. Kalau perlu sampai besok! Biar om-om
itu nyadar, kalau kehadirannya di sini cuma ngerepotin keluarga aku.
“Bella!?”, seru bunda.
“Aku udah kenyang bun! Aku enggak mau makan!”.
“Ya sudah”, sahut bunda singkat.
Sekitar
tengah malam, perut Bella mulai keroncongan. Bella pun mengendap-endap
keluar dari kamarnya menuju ke ruang makan. Dibukanya tudung saji yang
tertutup rapi, namun hanya terdapat nasi dan telur dadar.
“Lauknya kok
cuma telur dadar sich? Bunda enggak masak atau lauk yang lainnya udah
pada habis . . .?!”, tanya Bella pada dirinya sendiri.
“Kamu lapar
juga, Bel!?”, kaget bunda dari belakang. “Udah enggak!! Habis, lauknya
cuma telur dadar sich!!”. “Bunda tadi enggak sempat masak, Bel. Soalnya,
bunda harus jagain ayah kamu. Tadi, suhu tubuhnya tinggi lagi. Lagi
pula, uang bunda sudah tinggal sedikit”, ujar bunda.
“Dia
lagi-dia lagi!! Heran ya, kok pada ngebelain dia semua sich?! Dipelet
kali ya!!?? Lagian, sakit-sakitan terus sich!! Jadinya ngabisin uang
bunda dech! Kalau jadi guru honorer tuh, harus rajin ngajar! Jangan
tiduran mulu!!”, ejek Bella.
“Bella!! Kalau ngomong tuh dipikir-pikir dulu ya!? Jangan asal nyeplos aja!!”, bentak bunda.
Bella pun
berlari meninggalkan bundanya menuju kamar dan membanting pintu kamarnya
dengan sekuat tenaga. Bunda sudah tidak tahu harus bagaimana lagi
menasehati putri bungsunya itu. Seisi rumahpun terkejut mendengarnya.
Ganis langsung keluar dari kamar dan menghampiri bunda. Bunda menangis
dalam dekapan Ganis.
“Udah, bunda
jangan nagis lagi ya . . . ?! Bunda kan tahu sendiri bagaimana sikap
Bella sekarang ini. Dia udah enggak seramah dulu lagi. Berubah drastis
bun . . .”, kata Ganis.
Bunda melepas dekapan itu. “Ya sudah, bunda mau mengecek kondisi ayah kamu lagi ya . . .?!”.
"Iya"
Kemudian, bunda dan Ganis pun kembali ke kamarnya masing-masing.
“Bella
marah-marah lagi ya, Bun? Pasti gara-gara ayah. Saya memang bukan ayah
yang baik buat Bella. Saya sudah merepotkan kamu. Besok, saya akan
mengajar lagi. Saya tidak mau kalau gaji kamu habis untuk membeli obat
saya”, kata ayah dengan suara pelan.
“Ayah enggak
boleh bilang kayak gitu. Lebih baik ayah istirahat dulu, mengajarnya
cuti saja”. “Besok saya tetap akan mengajar”, kata ayah mantap.
Tiga hari
sudah, ayah tidak mengajar matematika di SMU di mana Bella bersekolah.
Setelah kejadian semalam, ayah pun memaksakan diri untuk pergi mengajar,
walau kondisi kesehatannya belum pulih benar, saat mengajar di kelas
Bella, Bella menunjukkan paras yang tidak senang atas kehadiran ayah
tirinya itu. Bella memang tak pernah memperhatikan ayahnya ketika
menjelaskan pelajaran. Sepulang sekolah, Bella mencoba menyetir mobil
milik temannya di jalan yang cukup sepi. Kerena belum terbiasa menyetir
mobil, pandangan mata Bella kurang fokus ke depan. Tiba-tiba ada seorang
bapak sedang melintas menggunakan sepeda motor butut. Bella yang
menyetir sambil berbicang-bincang dengan teman-temannya itu, tiba-tiba
hilang kendali dan akhirnya,
PLASH.....
sepeda motor itu ditabraknya. Bella dan teman-teman pun keluar dari
dalam mobil. Mulut Bella bagai gawang yang kebobolan bola. Ia terkejut,
ternyata orang yang ditabraknya tak lain adalah ayah tirinya sendiri.
Bella panik bukan main dan langsung melarikan diri.
"Bella!! Dia ayah kamu! Kamu harus bawa dia ke rumah sakit, Bel!!”, teriak salah seorang teman Bella.
“Aku takut!! Nanti kalau aku ditangkap polisi gimana?!”.
“Bel, kamu
harus tanggung jawab dong! Dia itu ayah kamu, Bel!! Kamu enggak akan
ditangkap polisi kalau kamu bawa dia ke rumah sakit!”.
“Dia bukan ayah aku!! Aku enggak mau bawa dia ke rumah sakit!”, tolak Bella.
“Dia emang
bukan ayah kandung kamu! Tapi dia tetap ayah yang harus kamu sayangi,
Bel . . . Dia mungkin juga bukan ayah yang terbaik bagi kamu, pti dia
udah berusaha untuk menjadi yang terbaik buat kamu dan keluarga kamu!
Kami ngeliat ketulusan dari mata dia kok, Bel! Kalau beliau itu sayang
sama kamu. Dia ayah kamu! Dan dia juga guru kita! Kalau dia enggak
tertolong lagi, kita enggak bisa ngerasain enaknya belajar matematika
lagi, Bel! Sadar dong Bel!!”, nasehat temannya.
Mendengar
nasehat temannya itu, hati Bella luluh. Di lubuk hatinya yang terdalam,
di memori pikirannya yang jauh, Bella memikirkan kebaikan ayah tirinya
itu. Dari kesabarannya, kebaikannya, keikhlasannya, dan ketabahannya
dalam menghadapi Bella. Dengan cpat, Bella dan teman-temannya membawa
ayah ke rumah sakit terdekat. Bella langsung menghubungi bunda dan
kakaknya. Bunda, Bella, Ganis, dan teman-teman Bella khawatir dengan
keadaan pasien itu. Dokter pun langsung menangani ayah dengan serius.
Beberapa jam kemudian, dokter keluar dari ruangan untuk memberitahu
keadaan ayah. Dan ayah pun sudah tersadar. Mereka semua masuk ke dalam
ruangan untuk menjenguk ayah. Bella berlari dan memeluk hangat tubuh
ringkih ayahnya seraya meneteskan air mata yang sempat tertahan di bola
mata indahnya.
“Maafin Bella ya, Yah!? Bella enggak sengaja nabrak ayah”, jujur Bella.
Bellla yang
awalnya tidak mau bercerita dengan keluarganya, akhirnya menceritakan
kejadian yang sebenarnya. Awalnya, bunda ingin mengusir Bella, namun
ayah mencegahnya.
“Bel, ayah
senang . . . kamu sudah bisa panggil saya ayah. Ayah ikhlas ditabrak
kamu, asalkan akhirnya kamu bisa menerima dan panggil saya dengan
sebutan ayah”. Sebegitu besarnya pengharapan ayah kepadaku!? Aku emang jahat banget ya!? kata Bella dalam lubuk hatinya.
“Ayah harus lekas sembuh, ya!? Biar bisa ngajar matematika lagi”.
“Iya, nak . . .”.
Bella
seperti tak ingin lepas dari pelukan ayahnya itu,. Bunda dan Ganis pun
memeluk ayah dan Bella. Tak lama berpelukan, Bella pun melepaskan diri
dari dekapan keluarganya itu.
“Bella
janji, Bella akan panggil ayah sekarang dan sampai kapan pun juga. Aku
udah lama enggak ngucapin kata ayah. Aku kangen sama sosok seorang ayah.
Maafin Bella ya, Yah!?”.
“Kamu enggak
perlu minta maaf. Ayah sayang sama kalian. Ayah akan berusaha untuk
menjadi seorang ayah yang terbaik buat keluarga ini, khususnya untuk
kamu dan kakak kamu. Walau mungkin, ayah enggak akan pernah bisa untuk
menggantikan ayah kandung kalian”. Bella dan Ganis menjabat erat tangan
ayahnya.
“Bella sayang sama ayah. Maafin Bella, Yah!?”, ucap Bella sekali lagi.
“Kami juga sayang sama pak guru!! Hehehehehe . . .”, tambah teman-teman Bella.
Ayah dan
bunda hanya tersenyum lega. Akhirnya, Bella tersadar juga, bahwa betapa
sabarnya sang ayah untuk menantinya menyambut ayah tirinya. Sekarang dan
seterusnya, Bella akan memanggil “ayah” kepada ayah tirinya dan hidup
bahagia bersama keluarganya. Wala memang, ayah itu bukan ayah
kandungnya.
“Sekali lagi, maafin Bella, Yah!?!”.
Dibalik Semua Ini (Harus Dibaca yang Udah Lihat)
Panggil
saja namaku monic,ini hanya sebagian dari kisah hidupku,terkadang aku
berpkir msih adakah cinta untukku dr seorang laki2 yang aku cinta dan
aku sayangi,dia biasa2 saja,dia tdk tampan,dia tdk kaya namun aku sadar
cinta tak mengenal itu semua.Andai saja
dia tahu berapa berharapnya aku ingin hdup berdmpingan selamanya dengannya,menghabskan hari2ku dengannya namun semua itu terjadi tdk seperti yang aku harapkan,cinta dan sayangku tdk seperti yang aku harapkan melainkan berakhir dg rasa sakit yang ia tingglknDengan berjalannya waktu aku semakin sadar bahwa dia egois,dan apapun yang aku lakukan selalu salah di mata dia,awalnya aku belajar tuk mengerti dia krn ku sadar manusia tdk ada yang sempurna karna ku sadar akupun jauh dari kesempurnaan krn ksempurnaan hanya milik allah semataDan rencana aku menikah dengan dia yg sudah ada di depan matapun harus kandas,pdahal hub aku dengan dia akan menikah sudah di ketahui oleh orang tuaku,teman2ku dan tetangga2u,apa yang akan aku jwb ketika mereka bertanya kenapa aku tdk jadi menikah? Akupun harus siap dengan cibiran orangPada saat aku ptus darinya aku menangis dan merasa tuhan tidak adil,kmudian aku isi hari2ku dg kesibukan yang positif,aku lebih dekat lagi dg allah yg selama ini sudah lama aku jauh darinya,di setiap shalatku tak hentinya aku meminta kepada allah untuk di berikan kesabaran utk menerima semuanya iniDan dengan pertolongan allah lambat laun aku bisa menerima semua ini dan aku yakin allah telah menyiapkn jodoh untukku yang manpu membimbingku di jalan allah,dan aku sadar ini semua sudah kehendak allah,dan kini aku bisa tersenyum kembali meskipun tanpa dia bahkan sekarang aku bias jauh lebih baik tnpa dia,dan aku sadar cinta tak harus memiliki.
dia tahu berapa berharapnya aku ingin hdup berdmpingan selamanya dengannya,menghabskan hari2ku dengannya namun semua itu terjadi tdk seperti yang aku harapkan,cinta dan sayangku tdk seperti yang aku harapkan melainkan berakhir dg rasa sakit yang ia tingglknDengan berjalannya waktu aku semakin sadar bahwa dia egois,dan apapun yang aku lakukan selalu salah di mata dia,awalnya aku belajar tuk mengerti dia krn ku sadar manusia tdk ada yang sempurna karna ku sadar akupun jauh dari kesempurnaan krn ksempurnaan hanya milik allah semataDan rencana aku menikah dengan dia yg sudah ada di depan matapun harus kandas,pdahal hub aku dengan dia akan menikah sudah di ketahui oleh orang tuaku,teman2ku dan tetangga2u,apa yang akan aku jwb ketika mereka bertanya kenapa aku tdk jadi menikah? Akupun harus siap dengan cibiran orangPada saat aku ptus darinya aku menangis dan merasa tuhan tidak adil,kmudian aku isi hari2ku dg kesibukan yang positif,aku lebih dekat lagi dg allah yg selama ini sudah lama aku jauh darinya,di setiap shalatku tak hentinya aku meminta kepada allah untuk di berikan kesabaran utk menerima semuanya iniDan dengan pertolongan allah lambat laun aku bisa menerima semua ini dan aku yakin allah telah menyiapkn jodoh untukku yang manpu membimbingku di jalan allah,dan aku sadar ini semua sudah kehendak allah,dan kini aku bisa tersenyum kembali meskipun tanpa dia bahkan sekarang aku bias jauh lebih baik tnpa dia,dan aku sadar cinta tak harus memiliki.
Menyesal ( NEW STORY )
Arin dan
Doni adalah pasangan yang sangat serasi , kemanapun Arin pergi pasti
saja Doni ada. Tapi Latar belakang lah yang memisahkan mereka , Arin
adalah Anak dari seorang pengusaha ternama, sedangkan Doni hanya seorang biasa, yang lahir dari golongan biasa juga dan kehidupan'y Sederhana.
Hari itu doni berniat untuk melamar Arin, Arin sudah mengutarakan maksud Doni pada kedua orang tua'y, tapi Orang tuanya tak menujui hubungan mereka.
"Bu tolong restui kita Bu , arin mohon ", bela arin.
"Tidak, dia tidak sepadan dengan kita , seharus nya kamu malu rin ." Bentak mamah.
" Arin tidak malu mah , skarang Doni mau ngelamar arin, doni mau kesini, Arin mohon lihat lah dulu Doni, dy baik mah." Jelas arin.
"Sekali tidak tetep tidak." Mamah masih kekeh.
"Tokkk...tokk...tok.. ( Suara pintu rumah arin, dan yang pasti itu adalah Doni ) mamah Arin langsung berlari keluar melihat siapa yang datang,
"Kamu ,, " mamah kaget dengan kedatangan Doni.
"Tante ." Smbil mengulurkan tangan nya untuk bersalaman.
"Apa-apa.an kamu ini, mau ngapain kamu kesini ? Jangan ganggu anak aku lagi, dia akan segera menikah dengan cwo kaya, gk miskin seperti kamu." Mamah Arin mendorong Doni sehingga doni jatuh d lantai,
"Don " arin ingin menghampiri doni tapi, arin di pegang sama ayahnya.
" Tante ijin kan aku untuk bahagia.in arin tante , aku janji aku akan berusaha ,, aku emang orang miskin tante tapi aku akan bekerja keras untuk arin ," tutur Doni sambil bersimpuh di kaki mamah arin, tapi apa yang di perlakukan mamah Arin , dy menendang Doni dan menutup pintu rumah nya .
Doni pulang dengan perasaan kacau, dia terngiang-ngiang akan perkataan orang tua arin yang bahwa doni hanya orang Miskin.
1 minggu kemudian doni mendapat kabar bahwa dia mendapat beasiswa untuk kuliah keluar negri , kuliah yang putus d tengah jalan dy bisa meneruskan nya kembali, hari itu juga Doni ingin segera menemui arin, dan yang kelak pasti dy akan menjadi sukses .
Tapi apa daya yang di temui Doni, setelah berada d rumah arin, dy melihat Arin sedang duduk di pelaminan bersama orang yng dy tak kenal,, sakit sungguh sakit hati Doni sekarang ini, dy pulang dengan perasaan hampa, dy mencoba untuk melupakan arin,,
3 tahun kemudian benar saja Doni menjadi seorang pengusaha sukses , sekarang Doni bukan Doni yang miskin lagi, dan dy sudah memiliki seorang istri dan seorang anak laki* mungil .
Doni pergi bersama keluarga jalan* untuk berbelanja ,, waktu Doni akan kekasir , di situ menggerumbung banyak orang, Doni pun menghampirinya ,
"Astaga Arin,, " Doni Kaget melihat Arin tengah di maki-maki banyak orang .
"Maaf ada apa ini ? " Tanya Doni.
"Ini Perempuan maling, dy mau nyopet dompet aku ." Ujar seorang perempuan .
"Maaf bu, mungkin ibu salah paham dy sodaraku. Apakah ada uang yang kurang di dompet ibu, kalo ada saya akan ganti ." Jelas doni.
"Gk ada , ." Ibu itu pergi begitu saja .
"Arin apa yang terjadi Rin , kenapa kamu jadi Gini ." Tanya Doni.
" Doni , aku jatuh miskin, ternyata suami ku itu orang jahat dy cuman ingin ngincer harta papah, sekarang kami jatuh miskin, aku gk tau harus berbuat apa untuk bisa makan, jadi aku lakuin ini ," jelas arin.
"Kamu tinggal dimana sama orang tuamu sekarang ." Tanya doni ,
" di kontrakan yng juga tak layak untuk di tempati , " jawab arin.
"Ayo kita kesana Rin ." Doni mengajak arin ketemu dulu sama istrinya dan juga sekalian di kenalin .
" Mah , mamah sama ade naik taksi aja yaa gk apa ? Papah mau nganterin temen papah , .
" Iya pah gk apa-apa, hati-hati ya pah " jawab istri Doni.
Sesampai di Kontrakan Arin doni langsung ketemu mamahnya arin.
" nak doni maafin tante yaa nak ? Seharus nya tante tidak boleh berbuat begitui dulu padamu." Mamah arin menangis ,
"udah lah Bu gak papa,, semua nya udah terjadi .".
" Nak sekarang kamu boleh ambil Arin," jelas mamah arin.
" Maaf Bu sekarang gak bisa , Doni sudah punya istri dan anak ." Jelas Doni, mamah arin tanpak kecewa, tapi apa nasi sudah jadi bubur, dan doni pun memberi rumah untuk mereka tempati, arin pun sekarang bekerja di perusahaan Doni. .
Note : Jangan lah memandang dulu jelek seseorang, sebelum tau dirinya, dan ingat lah dunia ini berputar , juga kehidupan.
Hari itu doni berniat untuk melamar Arin, Arin sudah mengutarakan maksud Doni pada kedua orang tua'y, tapi Orang tuanya tak menujui hubungan mereka.
"Bu tolong restui kita Bu , arin mohon ", bela arin.
"Tidak, dia tidak sepadan dengan kita , seharus nya kamu malu rin ." Bentak mamah.
" Arin tidak malu mah , skarang Doni mau ngelamar arin, doni mau kesini, Arin mohon lihat lah dulu Doni, dy baik mah." Jelas arin.
"Sekali tidak tetep tidak." Mamah masih kekeh.
"Tokkk...tokk...tok.. ( Suara pintu rumah arin, dan yang pasti itu adalah Doni ) mamah Arin langsung berlari keluar melihat siapa yang datang,
"Kamu ,, " mamah kaget dengan kedatangan Doni.
"Tante ." Smbil mengulurkan tangan nya untuk bersalaman.
"Apa-apa.an kamu ini, mau ngapain kamu kesini ? Jangan ganggu anak aku lagi, dia akan segera menikah dengan cwo kaya, gk miskin seperti kamu." Mamah Arin mendorong Doni sehingga doni jatuh d lantai,
"Don " arin ingin menghampiri doni tapi, arin di pegang sama ayahnya.
" Tante ijin kan aku untuk bahagia.in arin tante , aku janji aku akan berusaha ,, aku emang orang miskin tante tapi aku akan bekerja keras untuk arin ," tutur Doni sambil bersimpuh di kaki mamah arin, tapi apa yang di perlakukan mamah Arin , dy menendang Doni dan menutup pintu rumah nya .
Doni pulang dengan perasaan kacau, dia terngiang-ngiang akan perkataan orang tua arin yang bahwa doni hanya orang Miskin.
1 minggu kemudian doni mendapat kabar bahwa dia mendapat beasiswa untuk kuliah keluar negri , kuliah yang putus d tengah jalan dy bisa meneruskan nya kembali, hari itu juga Doni ingin segera menemui arin, dan yang kelak pasti dy akan menjadi sukses .
Tapi apa daya yang di temui Doni, setelah berada d rumah arin, dy melihat Arin sedang duduk di pelaminan bersama orang yng dy tak kenal,, sakit sungguh sakit hati Doni sekarang ini, dy pulang dengan perasaan hampa, dy mencoba untuk melupakan arin,,
3 tahun kemudian benar saja Doni menjadi seorang pengusaha sukses , sekarang Doni bukan Doni yang miskin lagi, dan dy sudah memiliki seorang istri dan seorang anak laki* mungil .
Doni pergi bersama keluarga jalan* untuk berbelanja ,, waktu Doni akan kekasir , di situ menggerumbung banyak orang, Doni pun menghampirinya ,
"Astaga Arin,, " Doni Kaget melihat Arin tengah di maki-maki banyak orang .
"Maaf ada apa ini ? " Tanya Doni.
"Ini Perempuan maling, dy mau nyopet dompet aku ." Ujar seorang perempuan .
"Maaf bu, mungkin ibu salah paham dy sodaraku. Apakah ada uang yang kurang di dompet ibu, kalo ada saya akan ganti ." Jelas doni.
"Gk ada , ." Ibu itu pergi begitu saja .
"Arin apa yang terjadi Rin , kenapa kamu jadi Gini ." Tanya Doni.
" Doni , aku jatuh miskin, ternyata suami ku itu orang jahat dy cuman ingin ngincer harta papah, sekarang kami jatuh miskin, aku gk tau harus berbuat apa untuk bisa makan, jadi aku lakuin ini ," jelas arin.
"Kamu tinggal dimana sama orang tuamu sekarang ." Tanya doni ,
" di kontrakan yng juga tak layak untuk di tempati , " jawab arin.
"Ayo kita kesana Rin ." Doni mengajak arin ketemu dulu sama istrinya dan juga sekalian di kenalin .
" Mah , mamah sama ade naik taksi aja yaa gk apa ? Papah mau nganterin temen papah , .
" Iya pah gk apa-apa, hati-hati ya pah " jawab istri Doni.
Sesampai di Kontrakan Arin doni langsung ketemu mamahnya arin.
" nak doni maafin tante yaa nak ? Seharus nya tante tidak boleh berbuat begitui dulu padamu." Mamah arin menangis ,
"udah lah Bu gak papa,, semua nya udah terjadi .".
" Nak sekarang kamu boleh ambil Arin," jelas mamah arin.
" Maaf Bu sekarang gak bisa , Doni sudah punya istri dan anak ." Jelas Doni, mamah arin tanpak kecewa, tapi apa nasi sudah jadi bubur, dan doni pun memberi rumah untuk mereka tempati, arin pun sekarang bekerja di perusahaan Doni. .
Note : Jangan lah memandang dulu jelek seseorang, sebelum tau dirinya, dan ingat lah dunia ini berputar , juga kehidupan.
Kenangan Dalam Gerimis
Bintang berdiri
di atas bukit dengan sepedanya.Dia meremas-remas tangannya yang
disertai keringat dingin. “Darrr..... “Hayo lama banget ya gue ?”.
Carissa tersenyum meminta maaf.Bintang merebahkan tubuhnya di pohon
besar dan Carissa pun mengikutinya. Mereka
berdua
sama-sama mendongak ke atas langit dan berbicara kepada diri mereka
masing-masing. Akankah nanti mereka pergi dari dunia ini ?
“Lo lagi inget orang tua lo ya?” Carissa merangkul kepala Bintang.
“Gue takut Ca, gue hanya takut.” Bintang melepaskan satu butir air matanya, dia merindukan orang tuanya.
“Gue sayang
lo Bintang, gue udah anggep lo jadi ade gue sendiri.Kita ini
saudara,sahabat,keluarga, lo inget itu?” Carissa menatap Bintang
lekat-lekat.
“Makasih
Ca.” Mereka pun berpelukan dan Bintang menumpahkan air matanya, untuk
kerinduan akan orang tuanya, kesendiriaannya, dan semua kekosongan yang
ia rasakan.
Mereka pulang menenteng sepeda masing-masing.Bintang merasa lega karena ia telah menangis, menumpahkan segalanya.
“Bintang lo cerita dong, lo udah janji bakal bilang siapa cowok yang lo suka.”
“Lo dulu aja Ca.” Bintang menyeringai, meminta dan memohon kepada Carissa.
“Lo dulu ah.” Carissa mengelak.
“Lo dulu Ca, entar abis lo baru gue, janji deh.” Bintang berusaha meyakinkan Carissa.
“Oke. Gue suka sama Mario, gue bener-bener suka sama dia. Bukankah gue pernah bilang?”
Bintang terdiam, bukankah itu yang akan dikatakannya? Kenapa harus keduluan oleh Carissa? Lalu bagaimana?
“Bintang lo denger kan?”
“Iya.”
“Gue suka sama Mario.Dia sering senyum ke gue, entah gue yang geer atau ngga tapi gue suka sama dia.”
“Oh.”
“Kalo lo suka sama siapa?”
“Gue gak tahu.”
“Kok lo gitu sih, lo kan udah janji sama gue, lo ga boleh tertutup gitu dong.”
“Gue suka sama ............’’
“Sama siapa?”
“Sama siapa ya ..... ’’
“Siapa namanya?”
“Gue gak tahu namanya.”
“Udah Bintang, gue tau ko lo suka sama Doni kan?”
Bintang
menganngguk pelan dengan ragu dan menatap wajah sahabatnya yang sedang
gembira. Oh Tuhan ... kenapa harus Doni , kenapa harus dia yang
terlibat?Bintang mengumpat dalam hati.
“Lo harus bantu gue biar dapetin dia.”
“Gue harus gimana?”
“Lo harus terus deketin dia, ngulik tentang dia.”
“Hm ... ‘’’
“Lo lakuin buat gue yah ?”
“Ya.”
“Gue juga bakal lakuin hal yang sama.”
“Apaaaaaaa?”
*
Bintang
masuk ke dalam rumahnya, dia meletakan sepedanya dengan asal di
perkarangan rumah.Dia enggan untuk mengembalikannya ke dalam garasi
mobil.Bintang langsung menuju kamarnya, meyalakan lampu dan duduk di
depan jendela. Gerimis sudah menyapanya sore ini, meski ia tak
merasakannya tapi ia menikmatinya di dalam kamarnya. Akhir-akhir ini
sering turun gerimis atau hujan sepanjang malam. Tapi dia lebih meyukai
gerimis dan pelangi sehabis hujan. Bintang melihat kompleks perumahannya
yang berderet memanjang saling menghadap ke jalan. Bintang mengambil
buku dan pensil kesayangannya. Dia menulis dan terus menggoreskan isi
hatinya dia atas kertas putih itu ..
Tuhan, aku
lelah dengan semuanya.Mereka selau bersandiwara di depanku. Apakah
mereka tidak merasa bahagia? Lalu aku siapa bagi mereka? Tuhan, mengapa
setiap aku menatap matanya aku merasakan kekosongan yang sama? Tapi hati
ini sejuk setiap kali dia berada di sampingku. Semua orang tahu bahwa
dia adalah cowok yang luar biasa.Dia tampan, pintar, dan populerTapi
kadang tatapannya begitu kosong, bahasa tubuhnya begitu dingin dan
kaku.Itulah yang kurasakan saat aku duduk bersamanya. Kami memang tak
sering banyak bicara, hanya saja sering berbasa basi. Carissa bilang dia
menyukainya, lalu kenapa aku juga harus menyukainya? Apa aku bisa masuk
ke dalam dunianya? Apakah dia juga selalu merasakan kesenidirian yang
selalu aku rasakan selama ini? Aku tidak tahu .. Aku tak ingin tahu...
Bintang
merebahkan tubuhnya di atas ranjang.Dia memeluk gulingnya, lau menoleh
ke samping kannanya menatap foto orang tuanya. Mama Papa, jangan
tinggalin aku.Carissa, Bude Rini, Opa,Om Roy, kalian orang-orang yang
sayang aku, aku juga sayang kalian.
*
Prang........
Tiba-tiba suara itu menghantam telinga Bintang. Bintang terperanjat
kaget dan bangun dari tidurnya.Tak perlu waktu lama untuk memikirkan
dari mana arah suara itu.Bintang langsung keluar dari kamarnya menuruni
tangga dan menuju ruang tamu.Dia melebarkan matanya ketika masih berdiri
di anak tangga.Mama Papa? Kenapa mereka? Mengapa Mama menangis? Mengapa
Mama mendorong Papa hingga terjatuh? Oh Tuhan .. Ada apa dengan semua
ini? Bintang kembali berlari menaiki tangga menuju kamarnya.Dia langsung
melompat ke atas ranjang dan memeluk gulingnya. Bintang kembali
menumpahkan air matanya.
Tuhan
mengapa mereka harus bertengkar? Salah apa Papa sehingga Mama harus
mendorongnya hingga terjatuh? Tuhan, kenapa Mama menangis? Tuhan ..
kenapa Tuhan? Kenapa?
*
Bintang
duduk seperti biasa di depan jendela menatap cahaya matahari sore. Dia
bosan sendirian, tadi dia melihat papanya pulang dan langsung tidur.
Bintang keluar dari kamarnya menjinjing jaket kulitnya dan berpamitan
kepada Mbok Rumi untuk pergi sebentar. Mamanya pergi ke luar kota selama
satu minggu dan kembali memperkerjakannya pembantunya.
Bintang
berjalan di sekitar area kompleks yang sepi. Dia duduk di sebuah ayunan
yang di depannya terdapat sebuah danau kecil. Dia bergelayun layaknya
saat ia masih jadi anak TK. Tiba-tiba ayunan itu terhenti, dia menoleh
ke samping dan Mario ada di sana.
“Rio lo ngapain di sini?”
“Keliatannya?”
“Nggak ngapa-ngapain.”
Mario
tersenyum tipis. Bintang memandanginya dengan teliti, dia selalu
mendapat kesan kagum setiap kali memandang wajahnya. Tampan.
“Jalan-jalan yuk?”
“Kemana? Menurut lo bakal hujan gak yo?”
“Paling gerimis doang.”
Bintang tersenyum bahagia. Mereka berjalan menyusuri jalanan kompleks yang sunyi.
“Mario lo punya adek, punya kakak, atau anak tunggal?”
“Gue anak tunggal, kenapa?”
“Nggak, gue juga anak tunggal. Kalo orang tua lo gimana?”
“Ibu gue seorang dokter gigi, Ayah gue kepala rumah sakit.”
“Oh pantesan gigi lo rapi.” Bintang tertawa.
“Kalo ibu gue punya beberpa hotel di Jakarta, dia seorang bisniswoman, Ayah gue juga Direktur perusahaan.”
Bintang mendongak ke atas langit, menatap langit yang mulai mendung.
“Apa yang lo suka Yo?”
“Apa aja.”
“Pasti lo suka matematika, suka basket, suka musik, dan lo suka apa aja.”
“Kalo lo?”
“Gue suka gerimis, gue suka pelangi, gue suka sastra, gue suka boneka, gue suka bunga, gue suka banyak.”
“Lo gak suka matematika, lo gak suka sejarah .. ’’
“Haha gue gak suka tuh sama semua pelajaran yang ada di sekolah.”
“Lo suka sastra.”
“Tapi gue Cuma suka sastra Prancis, sastra indonesia gue gak terlalu suka selain novel.”
“Gue suka coklat.”
“Gue gak suka coklat, gigi gue udah bolong-bolong.”
Mario mengelus-ngelus kepala Bintang. Bintang kaget dengan apa yang di lakukan Mario kepadanya.
“Ini rumah gue ... “
“Hah ini rumah gue .. jadi rumah kita berhadapan?”
Mario tak
menjawab, dia langsung membuka pagar rumahnya dan masuk ke dalam rumah.
Bintang masih terdiam disana dan menatap rumah Mario. Jadi selama ini
rumah aku sama Mario satu kompleks dan berhadapan? Oh Tuhan ...
*
Pagi hari
Bintang menuruni tangga lengkap dengan seragam dan tasnya. Dia berjalan
menuju meja makan dan langsung menyambar roti isi kacang kesukaannya.
Bintang
berdiri di pinggir jalan celingukan mencari-cari Mario. Kok selama ini
gak pernah ketemu yah? Bintang berdiri selama setengah jam dan hasilnya
nihil. Apa dia berangkat subuh kali ya? Bintang berjalan pergi
meninggalkan rumahnya. Dia tak mau terlambat seperti hari kemarin, harus
ketinggalan pelajaran dan susah meminjam catetan Mario
*
Bintang
duduk di kursinya dan menatap soal-soal yang ada di depannya dengan
bingung. Kok susah banget sih soalnya? Bintang menyesali kebodohannya
dalam hitungan. Dia menoleh ke belakang memandangi Carissa, ah dia pasti
bisa, dia kan pintar.
“Lo gak nyatet materinya.” Mario berucap datar.
“Emang.” Bintang hanya bisa pasrah, dia kembali menatap satu persatu angka-angka di depannya. Rasanya aku mau muntah ....
Kringg..........
bel sekolah berbunyi tanda waktu pulang sekolah telah tiba. Semua anak
berteriak lepas, rasanya seperti sedang merdeka 45.
“Lo kalo mau nungguin gue jangan tunggu di pinggir jalan.”
“Hah apaaa? Siapa juga yang nungguin lo, geer banget sih.”
“Kalo lo mau nyalin matematika, dateng jam 4 ke rumah gue.”
Mario pergi
keluar kelas dan memperlihatkan senyum tipis andalannya. Oh Tuhan,
sumpah aku gak tahan liat senyumnya.Tiba-tiba Carissa datang menghampiri
Bintang untuk mengajaknya pergi ke Mall. Bintang mengiyakan saja karena
dia juga bosan berada di rumah asal sampai pukul 4 sore, karena dia
sudah berjanji pada dirinya sendiri akan menerima tawaran Mario.
Bintang
pergi ke foodcourt di sebuah mall di Bandung. Dia pergi naik taksi
bersama Carissa. Biar keren turunnya, kata Carissa menjelaskan saat
Bintang menolak untuk naik taksi karena uangnya hanya pas-pasan.
“Oh iya, Mario gimana?”
“Dia baik-baik aja.”
“Maksud gue lo tau apa aja tentang dia?”
“Dia suka Matematika,basket,musik,dan suka coklat.”
“Sama sama penggemar coklat dong.”
“Gue pernah
ngobrol sama dia di acara feskal musik. Yah, cuman ngobrol ngalor ngidul
gitu, tapi gue seneng.”Gue juga, jawab Bintang dalam hati.
Setelah
asyik mengitari mall akhirnya mereka pulang naik angkutan umum yang
berbeda. Carissa bertempat tinggal di pinggir jalan raya yang dipenuhi
dengan gedung-gedung yang menjulang tinggi. Carissa adalah anak tunggal
dari seorang pejabat dengan predikat orang terkaya ke-8 se-indonesia,
tentu saja rumahnya mewah dan bertempat di kawasan elit. Sedangkan
Bintang hanya bertempat tinggal di area kompleks yang sepi dan
sederhana, yang kadang rumah-rumahnya tak berpenghuni semua. Sama
seperti rumah Bintang yang setiap harinya terasa kosong lenyap tak
bernyawa.
Bintang
turun dari angkutan umum dan berjalan menuju area kompleks perumahannya.
Dia berjalan sendirian dan sesekali menendang kaleng-kaleng bekas yang
ada di bawah kakinya. Tit tit tit tit ... suara klakson sepeda
motormengagetkannya.
“Cepet
naik.” Mario menatap Bintang dengan tatapan yang tajam. Bintang menurut
saja kepada Mario, tak peduli dengan rasa malu yang ada dalam dirinya.
Mereka berhenti di depan rumah Mario, lalu masuk ke dalam rumah yang
pintunya terbuka begitu saja. Bintang mengikuti kemana Mario melangkah.
Dan tibalah di tempat tujuan, yakni kamar Mario.
“Lo belum belajar yang mana aja?”
“Bab 3 gue gak ngerti, bab 5 bab 4 juga sama.”
“Lo ngapain aja di kelas?”
“Gue gak ngerti , hehe ...”
Mario
menyuruh Bintang duduk di atas lantai. Mario menerangkan satu persatu
materi yang menurut Bintang tak mengerti. Mario menyuruh Bintang untuk
mengerjakan soal-soal yang ia tulis di buku Bintang. Seperti layaknya
murid yang baik, Bintang mengangguk saja setiap apa yang di perintahkan
Mario kepadanya. Setelah satu jam berkutat dengan Trigonometri dan
Mathematical logic, akhirnya mereka beristirahat.
“Lo mau minum apa?”
“Apa aja.”
“Air putih?”
“Boleh.”
Mario
melangkah keluar kamarnya menuju dapur mengambil makanan dan minuman,
sedang Bintang asyik berpetualang dengan isi kamar Mario. Bintang
memandangi foto-foto kecil Mario bersama orang tuanya. Rasanya dia
pernah bertemu dengan Mario kecil yang ada dalam foto ini. Dia menyentuh
semua koleksi gitar milik Mario yang tergantung di dinding kamar.
Mario
kembali ke kamar dengan membawa minuman dan snack. Mario membawa satu
gelas air putih dan satu gelas orange juice serta keripik kentang.
“Ko gue minum air putih sedangkan lo minumnya jus?”
“Kenapa lo gak minta kalo mau?”
“Lo nawarinnya air putih.”
“Kenapa lo gak nolak?”
“Yaudah.”
Mereka
menghabiskan minuman dan kerpik kentang satu toples penuh sehingga tak
terasa waktu sudah menjelang malam. Bintang melirik jam tangannya, lalu
membereskan buku-bukunya yang berserakan di lantai.Bintang menuruni
tangga dan bergegas menuju pintu utama rumah untuk pulang. Bintang
melambaikan tangannya dan masuk ke dalam rumahnya. Ketiba tiba di rumah,
Bintang mengintip lewat jendela yang ada di ruang tamu dan memandangi
punggung Mario yang semakin menjauh dan menghilang dari pandangannya.
Bintang tersenyum gembira. Bintang berlari menaiki tangga untuk
mengganti pakaiannya karena sebentar lagi jam makan malam bersama
ayahnya telah tiba.
Ketika
Bintang menghabiskan makan malamnya, Bintang bertanya pada ayahnya. “Pah
tau gak sih sama penghuni rumah di depan kita? Bintang menatap ayahnya
menunggu jawaban yang pasti. “Pak Hanggara maksud kamu?” Ayahnya masih
mengaduk-ngaduk sisa kuah sotonya. “Ayah tahu?” Bintang mengernyitkan
dahinya, dia tidak mengetahui siapa pak Hanggara itu. “Bukankah dia
sudah 17 tahun tinggal di sini? Papah rasa anaknya juga seumuran dengan
kamu, mungkin teman kecilmu juga.” Bintang terdiam kaku, otaknya terus
berpikir, mengapa dia tidak pernah tau tentang Mario? Bintang menelan
ludah.
*
Bintang
duduk di lantai lapangan basket di temani Mario. Bintang membuka
ranselnya dan mengeluarkan satu botol air mineral dari dalam tasnya.
“Lo pasti haus.” Ucap Bintang seraya memberikan botol minuman itu kepada Mario.
“Thanks.” Mario menerima minuman tersebut dan tersenyum tipis.
Hari sudah
menjelang sore, mereka pun pulang meninggalkan lapangan basket dan
berjalan menuju rumah mereka. Setiap hari Rabu dan Kamis mereka akan
selalu berangkat sekolah bersama dan tentunya pulang sekolah pun
bersama-sama. Mereka sama-sama mengikuti ekskul pada hari tersebut. Hari
ini seperti biasa Bintang menunggu Mario sampai selesai latihan.
“Rio hidung lo ko berdarah, jatuh dimana?”
“Tadi kelempar bola.”
“Sini gue bersihin darahnya”
“Terserah.”
Bintang
mengelap hidung Mario yang berdarah dengan beberapa helai
tisyu.“Thanks.” Mario menatap Bintang dalam dalam, seakan akan ingin
masuk ke dalam dua bola mata yang hitam itu, dua bola mata yang sinarnya
redup sehingga terlihat sayu.
Setelah
selesai mengobati Mario, akhirnya keduanya melanjutkan perjalanan
mereka. Tiba-tiba Hujan mengguyur kota Bandung, mengguyur mereka
berdua.“Gue bawa payung.” Bintang mengeluarkan payung dari ranselnya.
“Tas lo serba ada.” Mereka pun tertawa bersama. Hujan semakin deras dan
mereka masih setengah perjalanan menuju rumah. Lalu Mario melepaskan
jaket yang di kenakannya dan mengenakannya di punggung Bintang. “Lo
pasti kedinginan.” Mario megucapkannya dengan datar. “Thanks.” Bintang
tersenyum manis kepada Mario.
Bintang
mengantarkan Mario sampai depan rumahnya. “Ini jaket lo.” Bintang
mencoba melepaskan jaket yang di kenakannya. “Buat lo aja.” Mario
berlari masuk ke dalam rumahnya dan Bintang masih berdiri di sana.
“Hujan, hari ini kau memberikan rasa kebahagiaan, yang aku pun tak tau
mengapa.”
*
Kringgggg.........
Hari ini Bintang kesiangan, Mbok Rumi lupa membangunkannya, sedang jam
wekernya entah mengapa tak berbunyi. Bintang berlari menuju koridor
sekolah dan sempat berhenti di mading lalu hendak pergi menuju toilet.
Rasa sakit perut yang tiba-tiba datang begitu saja membuat Bintang
sedikit menderita. Bintang terhenti ketika dia belum sampai di toilet,
dia berpapasan dengan Mario yang sedang menenteng beberapa buku. “Lo
kenapa?” Mario terheran-heran melihat wajah Bintang yang pucat. “Gue
sakit perut.” Bintang memaksakan senyumannya dan langsung melanjutkan
perjalanannya menuju toilet. Mario mengikuti Bintang menuju toilet, dia
berhenti ketika Bintang masuk ke dalam salah satu kamar toilet
perempuan. Semua perempuan yang masuk ke dalam kamar mandi tak henti
menatap wajah Mario yang sedang berdiri di depan pintu toliet. Mario tak
peduli dengan semua itu,ia malah balas menatap tajam permpuan-perempuan
yang cekikikan menertawakannya.
Setelah
keluar dari toilet, akhirnya Bintang dan Mario duduk bersama di sebuah
kursi taman. Banyak orang yang berlalu lalang di depan mereka. Ada yang
menatapnya tidak suka, ada yang tersenyum salah tingkah, dan ada pula
yang terlihat biasa saja. Bintang memakluminya karena dia tahu Mario
adalah salah satu cowok famoust di sekolah. Namun terkadang wajahnya
yang flat, bahasa tubuhnya yang dingin, tatapan matanya yang serius
membuat sekian banyak perempuan menyerah begitu saja. Banyak siswi-siswi
perempuan yang menyimpan surat cinta mereka di loker Mario atau
menyimpan bunga yang akhirnya di biarkan sampai kering di kolong meja
Mario oleh Mario sendiri. Banyak yang mengatakan bahwa Mario cocok
dengan Carissa dikarenakan sama sama famoust, sama-sama cantik dan
tampan. Tapi Bintang tak pernah tahu siapa perempuan yang Mario
suka. Apa Mario selalu menolak perempuan yang menyukainya? Entahlah
Bintang tak pernah mengetahuinya. Bintang merasa tak ada perempuan yang
bisa membuat hatinya luluh. Bintang berharap dia bisa masuk dalam
hatinya dan memilikinya untuk selamanya.
*
Sudah satu
tahun berlalu, Bintang kini duduk di kelas 2 bangku SMA. Bintang masih
bisa mengingat kembali ketika dia pertama kali menginjakan kakinya di
sekolah ini. Rasanya baru kemarin dia mengikuti kegiatan masa orientasi
siswa(MOS). Bintang memejamkan matanya dan sesekali mendongak ke atas
langit menatap langit biru. Mengapa hari ini tidak ada gerimis? Mengapa
hari ini tidak ada pelangi?
“Gue udah
nyimpen perasaan ini satu tahun. Entah kenapa banyak cowok yang gue
tolak, rasanya gue belum bisa .. gue suka sama Mario.”
“Gue ngerti.”
“Selama ini gue hanya tau dia dari cerita-cerita yang lo ceritain ke gue aja. Gue juga pengen milikin dia, lo bantuin gue yah?”
Bintang
terdiam. Apa yang di katakan Carissa barusan membuatnya terdiam kaku.
Bintang berdiri meninggalkan Carissa yang masih terlentang di atas
bukit. Bintang pulang menuju rumahnya. Ketiba tiba di depan rumahnya
Bintang berpapasan dengan Mario. Bintang memalingkan wajahnya dan
bergegas membuka pagar lalu masuk ke dalam rumahnya. Bintang membuka
pintu kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Kenapa
hati ini begitu sakit? Kenapa Carissa harus mengatakan hal itu? Mario
... gue takut kehilangan lo.. Bintang melepaskan butir-butir air matanya
yang kian lama terus membasahi pipinya.
*
Terik
matahari membakar kulit dua insan itu. Sepanjang perjalanan menuju rumah
mereka, mereka hanya diam. Bintang sesekali melap keringat yang
bercucuran di wajahnya denngan tangannya sendiri. Mario hanya diam
melihat semua yang dilakukan Bintang, dari mulai menggigit
bibir,meremas-remas tangan, menyapu keringatnya padahal sudah tak ada
keringat yang menempel di kulitnya,dia mengetahui bahwa Bintang sedang
dalam keadaan gugup atau nervous.
“Mario ada yang mau gue omongin.” Bintang menatap lurus jalan yang ada di depannya.
“Apa?” Mario mngucapkannya seakan tidak ingin bertanya.
“Carissa suka sama lo.” Bintang mencoba mengucapkan kalimat itu meski terasa sakit.
“Lalu?” Mario menatap Bintang seakan akan mencari tahu di balik dua bola matanya.
“Dia pengen jadi pacar lo?” Bintang mencoba terlihat biasa saja.
“Lo pengen gue jadi pacar Carissa?” Mario berucap datar.
“Gue harap
lo mau.” Bintang menarik napas dalam-dalam dan pergi meninggalkan Mario
yang berdiri di depan rumah Bintang. Bintang masuk ke dalam rumahnya dan
berlari menaiki tangga membuka pintu kamarnya dan duduk di balik pintu
kamarnya. Dia memejamkan matanya dan meremas-remas tangannya. Rasanya ia
sulit bernapas, sehingga seluruh anggota tubuhnya terasa sakit,
merasakan apa yang ia rasakan. Bintang tak tahu kenapa ia harus
menangis, kaena toh sebenarnya dia tak berhak untuk menangis.
*
Sudah dua
minggu berlalu Bintang tak mengobrol ataupun bertegur sapa dengan Mario.
Dia tak lagi satu tempat duduk dengannya, karena tempat duduk mereka
selalu di rolling satu minggu sekali. Bintang malas melihat Mario
apalagi Carissa yang setiap bertemu pasti bercerita tentang Mario. Dia
selalu pura-pura tidak melihat atau membuang muka ketika berpapasan
dengan Mario dan Carissa. Bintang benar-benar menjauhi Mario dan
Carissa. Rasanya begitu sakit harus melihat mereka berjalan berdua atau
hanya sekedar terlihat mengobrol. Dia benci pemandangan tersebut.
Apalagi kalo Bintang harus melihat Mario yang membonceng Carissa di saat
pulang sekolah. Meski bintang menyadari bahwa dia bukan siapa-siapa
Mario yang tak berhak untuk bertindak seperti itu, tapi Bintang merasa
hatinya begitu sakit ketika Carissa benar-benar memiliki Mario. Mengapa
dia tidak mendapatkan apa yang di dapatkan Carissa? Carissa nyaris
sempurna sebagai seorang perempuan, dia cantik, pintar,kaya, famoust dan
baik. Rasanya dunia tak adil bagi Bintang, dia tak begitu cantik, dia
lemot dalam hitungan, keluarga yang sederhana dan hubungannya tak
harmonis, tak banyak orang yang mengenalnya karena dia bukan siswi yang
senang ikut berorganisasi seperti Carissa yang menjabat sebagai ketua
OSIS.
Akhirnya aku
pun harus mengalah terhadap keadaan. Menerima semua yang terjadi
meskipun aku tak pernah menginginkannya. Aku berhenti untuk
mengharapkanmu, membiarkanmu berlalu seperti angin. Tanpa rasa yang
pasti aku melepaskanmu pergi. Seandainya aku boleh memilih untuk tidak
ingin memilikimu, dan tuhan membuatmu menjadi hal biasa saja untuku.
Rasanya semuanya menyakitkan buat aku, membuat aku terjatuh, lunglai,
tak berdaya. Tak cukup aku berteriak, tak cukup aku menangis... Mario
apakah kau mengerti perasaanku ....
*
Akhirnya
Bintang tiba di tempat yang selama ini ia banggakan, yakni Puncak yang
bertempat di daerah kawasan Cianjur-Bogor. Hari ini adalah liburan akhir
tahun yang di adakan oleh sekolah. Bintang menyeret dua kopernya menuju
Villa. Tiba-tiba Carissa memeluk Bintang yang datangnya entah dari
mana. Bintang terkejut. Mengapa Carissa tiba-tiba memeluknya? “Bintang
gue kangen sama lo, gue pengen kita liburan bareng di sini, maafin gue
kalo selama ini nyuekin lo.” Bintang melepaskan pelukan Carissa, dia
tersenyum seraya berkata “Maafin gue juga.”
Malam hari
tiba saatnya untuk acara bakar ikan di halaman belakang Villa. Semua
anak-anak menyalakan api unggun dan bergembira ria bernyanyi
bersama-sama. Kecuali Bintang yang hanya diam menyaksikan mereka semua
dari kejauhan. Bintang duduk di atas rumput dan mendongak ke atas
langit. Tiba-tiba seseorang duduk di sampingnya dan ikut mendongak ke
atas langit.
“Lo tau kenapa hari ini gak ada bintang di langit.?”
“Ngapain lo di sini?”
“Terserah gue. Kenapa lo harus jauhin gue?”
Bintang
terdiam dan mengarahkan pandangannya ke semua anak-anak yang sedang
berkumpul di halaman belakang. Mario berdiri dan menatap Bintang
lekat-lekat. “Maafin gue, gue pengen kita tetep temenan kaya dulu.”
Bintang hanya menunduk tak berani menatap Mario. Bintang beranjak dan
akan kembali ke kamarnya. Dia ingin istirahat, dia tak mau memikirkan
Mario.
Bintang
membuka pintu kamarnya dan mendapati Carissa sedang duduk di jendela
kamar. Mereka saling berpandangan lalu saling melempar senyum. Bintang
mendekat kepada Carissa dan membelai rambut panjang nan indah itu.
“Lo suka gak sih sama Mario?” Carissa menatap wajah Bintang.
Bintang tersenyum “Banyak perempuan yang menyukainya.”
“Gue cape,
selama ini gue tak pernah tau apa yang sedang gue pertahanin. Lo tau gak
berapa kali kita kontekan dalam satu hari? Kita juga pernah nggak
kontekan selama 3 bulan. Tak ada yang istimewa dalam hubungan kami, tapi
mengapa aku berat untuk melepaskannya?”
Bintang
terdiam setelah mendengarkan pengakuan Carissaa. Dia tak ingin berpikir
banyak untuk saat ini. Dia memilih untuk tidur meski sulit memejamkan
matanya.
*
Pagi yang
cerah Bintang berjalan menysuri kebun teh. Dia merasakan udara segar
menyapanya di pagi hari ini. Tiba-tiba kakinya terpeleset sehingga ia
pun terjatuh ke tanah. Bintang meringis menahan rasa sakit akibat luka
di kakinya. Lalu dari arah kejauhan tampak seorang laki-laki berlari
menghampiri Bintang. Laki-laki tersebut membantu Bintang berdiri dengan
merangkul pundaknya. “Thanks.” Bintang mengucapkannnya dengan ragu dan
tak berani menatap wajah laki-laki itu.
Setelah tiba
di Villa, mereka berpapasan dengan Carissa dan Doni. Namun mereka tetap
melanjutkan langkah kaki mereka menuju kamar Bintang. Bintang duduk di
ranjangnya dan menatap laki-laki itu secara perlahan-lahan. “Gue sayang
sama lo.” Ucap laki-laki itu dengan mantap. Gue juga, jawab Bintang
dalam hati. Bintang menatap laki-laki itu yang berjalan membelakanginya
lalu terhenti tepat di pintu kamar. Di sana berdiri seorang perempuan
yang menatap Bintang tanpa henti. Bintang menunduk tak berani
mengarahkan pandangannya ke arah pintu kamarnya. “Kita putus ya
Carissa.” Perempuan itu menarik napas dalam-dalam “Oke kalo itu yang lo
mau.” Bintang terdiam memandangi mereka yang pergi meninggalkan dia
seorang diri di kamarnya. Bintang kembali menatap kakinya yang masih
mengeluarkan tetesan darah segar. Oh Tuhan apa yang telah terjadi?
*
Bintang
menatap Mamanya yang masih terdiam sedari tadi. Teh yang ada di hadapan
mereka sudah berubah menjadi dingin. Lalu Mama memulai pembicaraannya
dengan menatap mata Bintang lekat-lekat.
“Mama minta
maaf sebelumnya karena Mama harus mengatakan yang sebenarnya. Mama lelah
harus terus menyembunyikannya, harus terus pura-pura seolah-olah tak
terjadi apa. Mama sudah tak mampu mempertahankan keluarga ini. Mama rasa
ini keputusan terbaik untuk Mama sama Papamu. Maafkan Mama.” Mama pun
mulai menangis. Bintang memeluk Mamanya dengan erat, dan mereka pun
menangis bersama.
Satu
kenyataan yang harus Bintang terima adalah bahwa keluargannya sudah tak
utuh lagi dan kekosongan yang selama ini rasakan memang berakhir pada
titik puncak dimana kekosongan itu akan terjadi selamanya dalam
hidupnya. Bintang akan tinggal di Jakarta bersama Papanya, sedangkan
Mamanya tetap di Bandung untuk tetap mengurus pekerjaannya. Bintang
sedih harus meninggalkan kota kelahirannya ini, kota yang menjadi bagian
terpenting dalam hidup Bintang. Dia duduk dan menatap sebuah danau
kecil yang airnya hampir surut, kini telah tiba musim kemarau dimana dia
tak akan dapat menemukan gerimis dan pelangi lagi. Tuhan mengapa
semuanya terjadi tanpa aku mau? Apakah aku tak berhak memiliki mereka,
yakni orang-orang yang aku sayangi? Mario duduk di samping Bintang
menatap matanya dalam-dalam. Mario memeluk Bintang erat dan membiarkan
Bintang menangis di bahunya. Mario merangkul pundak Bintang dan menatap
matanya dalam-dalam.
“Gue gak mau
lo sedih, karena gue juga bakal sedih. Selama ini gue selalu mencoba
untuk berdamai dengan kesedihan. Gue gak mau orang-orang yang sayang
sama gue ikut sedih karena gue. Mereka adalah orang yang berbaik hati
nan tulus yang menyayangi gue selama 12 tahun. Gue terkadang sedih
ketika gue selalu merepotkan mereka. Dari kecil gue sering sakit-sakitan
jadi gue berubah jadi anak rumahan yang nggak pinter bergaul, yang di
bilang anak aneh sama semua orang.”
“Lo pasti menyimpan banyak kesedihan?”
“Kesedihan itu udah jadi kebahagiaan buat gue.”
Mario ,
kepadamu, aku menyimpan cemburu dalam harapan yang tertumpuk oleh sesak
dipenuhi ragu.Terlalu banyak ruang yang tak bisa aku buka. Dan,
kebersamaan cuma memperbanyak ruang tertutup.Mungkin, jalan kita tidak
bersimpangan. Ya, jalanmu dan jalanku. Meski, diam- diam, aku masih saja
menatapmu dengan cinta yang malu- malu.
Satu taun
berlalu, Bintang berjalan di sebuah kompleks perumahan yang sepi.
Bintang tak pernah merasa asing dengan pemandangan di sekitarnya.
Semuanya masih terasa sama, bahkan tak ada sedikit pun yang berubah.
Bintang menghampiri seorang wanita yang hendak menutup pagar.
“Maaf bu, apakah ini rumahnya Mario Hanggara?”
“Silakan
masuk dulu ke dalam.” Ibu itu membukakan pagarnya dan menyuruh Bintang
masuk ke dalam rumahnya. Lalu Bintang duduk di sebuah sofa kecil sambil
menatap ke sudut-sudut rumah yang terlihat sepi.
“Nak
Bintang, Mario sudah pergi satu tahun yang lalu.” Bintang tercekat,
nafasnya tiba-tiba berubah menjadi sesak. Apakah ia tak salah dengar?
Apakah ibunya Mario sedang bergurau? Apakah dia sedang bermimpi?
“Mario
pernah menitipkan benda ini untuk diberikan kepada seorang gadis yang
bernama Bintang. Dia mengatakan bahwa suatu saat nanti gadis itu akan
datang mencarinya. Ibu rasa benda ini ditujukan untuk kamu karena selama
ini ibu menunggu gadis yang akan datang ke rumah ini.”
Setelah
menerima benda itu Bintang berpamitan kepada sang Ibu untuk pulang.
Bintang berjalan menuju rumahnya yang sudah lama ia tinggalkan , dia
membuka pagar dan berdiri disana. Dia kembali mengingat satu tahun ke
belakang ketika Mario berdiri di sana untuk berangkat bersama ke
sekolah. Bintang tak percaya kini semuanya tinggal kenangan, kenangan
yang paling berarti bersama Mario.
Bintang
membuka pintu kamarnya dan duduk menghadap ke jendela. Bintang perlahan
membuka kotak yang di berikan ibu Mario tadi. Sebuah buku tergelatak di
sana. Bintang meraih buku itu dan perlahan mencoba untuk membukanya.
*Gadis itu
bernama Bintang, aku menatapnya dengan tajam ketika dia berdiri di depan
mading. Dia adalah teman sebangku ku untuk tahun ini, tahun pertama aku
masuk SMA. Dia lumayan baik, setidaknya dia tak seperti kebanyakan
orang sebelumnya yang malas berhadapan dengan aku yang sering di panggil
anak aneh. Matanya yang bulat yang entah mengapa memberi sedikit
kehangatan saat setiap kali aku menatap wajahnya. Hari ini aku
mengembalikan bukunya yang tertinggal di kantin. Dia selalu menatapku
malu-malu dan penuh ragu. Dia begitu canggung denganku, namun aku tak
pernah menemukan rasa tidak suka di wajahnya kepadaku, setidaknya aku
mempunyai seorang teman saat ini.
*Dia adalah
gadis kecil yang pernah aku ejek namanya dahulu. Dia adalah teman
terakhirku saat aku masih duduk di bangku dasar kelas 2. Sejak aku
mengetahui bahwa aku mengidap sebuah penyakit yang sangat parah, aku tak
pernah menatap wajah gadis kecil itu lagi. Tapi hari ini dia duduk di
sampingku di lapangan basket. Kami memang menjadi dekat entah kenapa.
Kami sering pulang bersama, belajar bersama, berangkat sekolah bersama,
ataupun bermain di depan danau sambil berayunan. Aku merasa sebagian
jiwaku begitu hidup. Aku tak pernah menghirup udara luar, karena aku tak
mau penyakit ini kambuh dan berubah menjadi lebih parah lagi. Namun
akhir-akhir ini hidungku selalu mengeluarkan darah. Dia pernah menyeka
darah yang mengalir dari hidungku, aku bahagia karena dia begitu baik
padaku.
*Aku
menyukainya dari pertama aku bertemu dengannya, meski aku tak pernah
mengatakannya.Dia menyuruhku untuk menjadi pacar Carissa. Hari ini
Carissa nembak aku, dan aku tak menjawabnya. Sejak itu dunia kembali
berubah seperti dulu, Bintang menjauhiku. Penyakit ku kembali menyerang
tubuhku, rasanya tubuhku terlalu lemah saat ini. Mungkiin Bintang
membenciku, karena Carissa menjadi pacarku. Jujur, aku tak pernah ingin
dia pergi dari hiudpku.
*Dia akan
pergi meninggalkan kota Bandung, meninggalkan kesedihannya selama ini.
Aku merangkul pundaknya untuk terakhir kali. Dia telah menjadikan
hidupku lebih berarti. Bintang .... aku menyayangimu, selamanya. Terima
kasih kau telah memberikan ku cahaya di sisa akhir hidupku ....
FOR YOU, FOR LOVE .. BINTANG
“Lo tau kenapa hari ini gak ada bintang di langit?” Karena telah ada bintang yang terindah yang kini ada di sampingku.
“For you for
love, Mario” Bintang meletakan seikat bunga lili di atas makam
Mario.Thanks Rio, kamu udah jadi teman yang begitu berarti sampai saat
ini.Aku tak akan pernah melupakanmu sedikit pun. Selamat tinggal Mario,
aku mencintaimu. Aku hanya berani mengatakannya sekarang, setelah kau
pergi selamanya. Biarkan aku hidup bersama cintamu di sini.Aku dan kamu,
seperti hujan dan teduh. Pernahkah kau mendengar kisah mereka? Hujan
dan teduh ditakdirkan bertemu, tetapi tidak bersama dalam
perjalanan.Seperti itulah cinta kita. Seperti menebak langit abu- abu.
Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan…
Komentar
Posting Komentar